Tips Meladeni Anak Super Kepo

Monday, September 23, 2019


Tiba-tiba otak memanggil kembali kenangan lama akan harumnya aroma dan nikmatnya rasa Mie Ayam legendaris di Pasar Gunungpati. Tanpa tedeng aling aling, fast response langsung ajak anak dan istri ke warung langganan, warung yang sejak harganya masih Rp 1.500 hingga kini jadi Rp 8.000. Tenang, ini bukan postingan endorse atau iklan.

Jadi begini ceritanya:
Kami lagi nunggu pesanan dan antre lumayan banyak malam itu. Ibunya Fatih pesen mie ayam, sedangkan saya beli bakso komplit tanpa bakso gong (besar), jadi bakso kecilnya lumayan banyak. Fatih pesen krupuk 2 plastik saja, biar gak gendut.

Sik sik sik, ada yang aneh. Katanya ngidam mie ayam, tapi kok pesennya bakso? bhhahaha rak konsisten.

Nah, beberapa saat setelah pesanan datang, terjadilah percakapan awkward. Fatih yang duduk di samping kanan saya, mulai kumat sifat keponya.

"Yah, kuwi napa?" Fatih menatap orang yang ada di depan saya.

"ih, gak sopan dek" ternyata masnya ada bekas jerawatan di pipinya, full kanan kiri. Saya cuma bisa senyum hambar ke masnya. dan berharap kasus selesai.

"kuwi to yah, pipine kenapa?" alamak ini anak niru kelakuan siapa sih? pake digelasin segala, tunjuk-tunjuk ke muka pula. Rasanya pengen nyelupin muka ke mangkok berkuah yang sudah dicampur saos kecap.

"sakit , nak" jawab saya singkat, berharap keponya mereda.

Belum juga reda, eh seperti ada suara mak kresss di hati seseorang. Ternyata...

"sakit dek, ya kaya gitu jadinya kalau terus digaruk" ebuseeeet, tepok jidat, keseleg bakso gelondongan. Eladalah ibunya malah nambah-nambahin cuka dan irisan jeruk nipis di hati masnya yang teriris.

"ngapurane nggih, mas"

Fix, perasaannya yang teriris. Ada suara mak kresss gitu. Kemudian dia berdiri dan keluar dari warung, nongkrong di atas jok motornya. Entah apa yang dia rasakan, semoga tidak terlalu parah lukanya ya, mas.

Baca juga : Teman Lari Yang Rewel

Deleted Scene:

Jadi berandai andai, bagaimana endingnya jika dibumbuni ucapan ini? Namun, alangkah baiknya jangan ditiru jika dalam situasi tersebut.

"Nah, itu akibat kalau keseringan nonton youtube" Ini contoh jawaban yang multi guna, berharap kapok mainan hape dan supaya si bocah gak kesurupan tingki wingki lala poh di yutub. Kasihan bapaknya, karena jadi susah nonton anime dan scroll IG.

"Munculnya jerawat di pipi bisa diakibatkan karena perpindahan bakteri yang menempel pada smartphone yang kamu pakai, atau bakteri dari tangan yang kotor ketika digaruk" ini jawaban berat, tidak yakin anak akan paham, butuh penelitian lebih lanjut dan harus dicek dengan baca literasi tentang jerawat. atau

"sabar ya, mas. Dulu saya juga pernah jerawatan, tapi gak separah pipimu itu" Jawaban ini mungkin akan berakhir baku hantam kapyuk kapyukan mie.

Okay, in the end. semoga mas yang tadi ditunjuk-tunjuk sama Fatih punya jiwa penyabar, dan semoga lekas terbebas dari jerawat, jerawatnya habis. Untuk meladeni anak super kepo, jawab saja dengan jawaban yang memuaskan dan tidak menimbulkan kata "kenapa" lagi. Kemudian bila berhadapan dengan kejadian tersebut, lebih baik alihkan perhatian si anak dengan hal yang lain. Nak, itu cicaknya  lagi push up, Nak, kira kira cicaknya bisa berenang di gelas teh anget gak?

You Might Also Like

3 komentar

  1. Hahhaha
    Kian juga pernah bikin awkward pas di warung. Ceritanya lagi jajan trus tetiba kian ceriwis ngomong jajanan yg itu enggak enak sambil nunjuk.. :(
    maluuuu, buru2 tak alihkan pembicaraan

    ReplyDelete
    Replies
    1. alihkan pembicaraan "nak, bagaimana proses terjadinya gerhana matahari" atau "Bagaimana pendapatmu tentang model rambut nicola tesla?"... bhihihi

      Delete

Followers