Puncak Kendeng, Puncak Botak Gunung Ungaran Via Perantunan

Monday, December 19, 2022

Pertanyaan 6 tahun yang lalu akhirnya terjawab "nanti mau naik puncak botak lagi gak?" pertanyaan itu muncul karena dulu kondisi jalur ke botak tidak semudah dan sejalas sekarang ini, hampir tidak nampak jalan setapak, masih meraba raba jalur karena tertutup alang alang setingi saya.

Pendakian pertama kami tersesat karena tidak tahu jalur pendakian dan diiringi hujan badai serta lintah. Pendakian kedua bersama Jendri berhasil sampai Puncak Botak walaupun sempat tersesat salah jalur di pertengahan jalan, padahal jendri pernah lewat jalur ini, dan iya masih ditemani hujan badai di puncak botak hingga ke Puncak Reges. Pendakian ketiga baru bisa explore lebih banyak bersama teman teman kantor via Jalur Mawar itu pun memakan waktu 10 jam, dan balik ke Basecamp Mawar dalam kondisi sudah gelap sehabis magrib.


Duh Nostalgia jadinya.

Sabtu kemarin naik ke  Puncak Botak lagi bersama Jendli si ceker sakti, kali ini gak pake tersesat karena jalur udah kaya jalan tol, tektok PP cuma makan waktu 5 jam, itu pun sudah banyak foto foto dan istirahat.


Kali ini kami berencana melewati Jalur perantunan, puncak Reges, lalu puncak Botak. Tapi di tengah jalan tepatnya di POS 5 setelah jalur Lembah Hantu, kami menemui puncak yang cukup menarik dan bikin penasaran, nampak bendera merah putih berkibar di puncaknya.

"Penasaran gak Jend?"
"penasalran sih, tapi jalane gak ketok"
"Gas rak? wis tekan kene lho"
"Gas!"

Akhiranya meraba raba jejak yang samar samar tertinggal. Medan yang dilalui paling sekitar 100 meter, dekat sih tapi harus memanjat, merangkak, melompat, bahkan terperosok di lubang berrumput basah. Kanan kiri hanya pohon dengan lumut tebal di tiap dahan dan batangnya. Sesampainya di puncaknya tertulis Puncak Kendeng 1874MDPL Gunung Ungaran BC Pereng Puteh.


Dari puncak Kendeng ini terlihat puncak Botak dengan beberapa orang yang sedang perjalanan di atasnya, kami melambai dan berteriak tapi sepertinya tidak terdengar. Bendera Puncak Reges pun terlihat dari sini. Suasana dan pemandangan sekitar cukup menarik dari sini, bisa melihat atas maupun bawah gunung, namun kami tak lama di sini, karna langit mulai gelap, awan hitam mulai turun, akhirnya kami melanjutkan ke puncak botak.

POS 5 Lutung

Kalau biasanya ketemu burung elang yang suara kepakan sayapnya mirip helikopter, kali ini ketemu dengan sekawanan primata besar berwarna hitam ekor panjang bergelantungan bersembunyi di balik hijaunya pepohonan. Lutung, cukup lama saya mengamati dan coba curi curi video di pos 5.

Bahaya gak sih? takut gak sih kalau dikeroyok? ya bahaya dong jika lutungnya merasa terusik dan terancam, siap-siap gigi taring panjang dan kuning menancap di daging. Apalagi kalau sudah berkumpul banyak, biasanya kan jadi arogan. Lebih bahaya lagi jika sampai lutungnya naik pitam terus merampas handphone dan isi dompet. 

Gak kok, sepertinya mereka sudah terbiasa dengan kehadiran para pendaki sehingga memilih kabur atau bersembunyi. Oiya, jangan sekali-kali menggangu dengan menirukan suara lutung, bisa bisa lambemu ditapuk tangan panjangnya.

"Videonya ada gak?"
"ada dong"



Puncak Botak

Sampai di puncak Botak kami berjumpa dengan mas mas bertato, celana pendek hitam dan bersepatu trail yang sepertinya berpapasan ketika di pertengan antara pos 1 dan  pos 2. Saya kira saudara kembarnya, ternyata orang yang sama. Dia sudah ada di puncak botak lho! duduk ngemil sambil dengerin lagu linkinpark bersama 2 orang anak. 

Katanya "tadi ngambil kecap" lhamatanyaaaah, itu dengkul atau engsel ironman? kuat banget bolak balik dan turah men oli sendi cuma mau ambil kecap. parah parah! Nggak sehat ni orang!

Dari situ saya mikir "yok squat dan kardio, kuatin paha, dengul, dan jantung, supaya detak jantungnya gak pindah di leher kalau nanjak ketika nanti ke Merbabu"





~Puncak Kendeng, Puncak Botak via BC Perantunan Desember 2022

You Might Also Like

1 komentar

  1. Pengalaman yang sangat menarik sekali. Saya juga ingin mencobanya.

    ReplyDelete

Followers