Bus Semarjawi (Semarang jalan jalan Wisata) menunggu penumpang di Taman Srigunting |
Tadi pagi pada sarapan apa sih? cuma naik bus aja semangat banget |
SAH!! dengan ini saya merasa sudah Sah menjadi Pribumi kota Semarang, ketika bus tingkat Semarjawi berpelat nomor H 467 A ini melaju syahdu dengan kecepatan 20km/jam dan pemandu bus mulai berkhotbah. SAH!
Sebenarnya sebagai warga asli kota semarang saya merasa berdosa karena baru kali ini naik Semarjawi. Iya, bus tinkat bergaya eropa berwarna merah yang sedang nge-Hits di semarang itu lho!. Untung ada TravelNBlog yang sudah mengajak saya piknik berjamaah naik Semarjawi, #thanksTravelNBlog #thanksJokowi eh.
Waspada dengan pepohonan dan kabel listrik boy |
Selain bisa berjemur ria di tingkat atas, kita juga mendapatkan pengetahuan sejarah tentang bangunan bangunan yang berada di kota lama. Rutenya dimulai dari Gereja Blendug yang ada di Taman Srigunting, lalu menelusuri Jembatan mberok, saya jadi tau mana Jembatan mberok yang asli dan mana jembatan mberok yang KW.
Perjalanan dilanjutkan memutar di Tugu muda yang dikisahkan sebagai monumen untuk mengenang pertempuran lima hari di semarang. lalu menuju Stasiun Tawang memutar mengelilingi komplek Gereja Katolik Gedang, dan kembali lagi ke Taman Srigunting.
Sebenarnya ceritanya panjang bila saya ingin benar benar mengetahui sejarah bangunan di kota lama, bisa lebih dari 5 halaman postingan. namun Bus Semarjawi ini seperti Mesin waktu yang merangkum cerita dalam sebuah ringkasan pendek, super duper pendek.
Ketika saya naik semarjawi, mungkin saya hanya mengetahui cerita sejarahnya di permukaan saja, belum mengetahui ada cerita besar apa di balik bangunan bangunan kota lama. Nah, kalau ingin mengulik lebih dalam tentang kota lama, kamu bisa datang ke galery kota lama. kamu juga bisa juga baca baca dahulu di tulisan saya Little Netherland kota lama ini.
Perjalanannya sih sekitar 30 menit saja, namun efeknya mungkin bisa 2 minggu harus mandi susu karena kulit mulai belang. Astaga! mungkin ini adalah semacam tingkat intelegensi saya yang terlampu tinggi karena lupa tidak memakai kacamata dan pelindung kepala ketika naik bus semarjawi. Jadi saran saya, bila naik semarjawi siang hari, pakailah pelindung dari panas.
Menurut mas pemandu yang suaranya masih terngiang jelas di telinga saya, Tarif Semarjawi ini sebesar 10ribu rupiah saja untuk hari Senin – Jumat. kemudian untuk hari Sabtu – Minggu tarifnya naik jadi 15 ribu rupiah sekali naik.
Bus ini tidak beroperasi sewaktu waktu, tidak seperti bus pada umumnya. Jadi buat kamu yang ingin booking, berikut saya kasi bocoran jadwalanya :
Senin – Kamis : 18.00-20.00
Jumat : 16.00-21.00
Sabtu – Minggu : 08.00-10.-00 dan 15.00-21.00
Nah, ini saya kasi bocoran super bocor, banyak banget yang bocor ya? iya saya memang bocor kalau soal travel. Kalau mau booking bus coba kunjungi dulu www.semarjawi.com untuk mecari info, atau bisa juga mendatangi langsung ke pusat pelayanannya di Retro Café Jl. Garuda 09 Kota Lama Semarang, tempatnya di belakang Gereja Blenduk.
Tempat mangkal bus semarjawi |
Nah buat kamu, iya kamu yang ngaku orang asli semarang atau yang mau jalan jalan wisata ke semarang, hukumnya wajib nyoba Bus Wisata Semarjawi ini supaya lebih mengetahui sejarah tentang kota lama dan mengulik keunikannya. Dan tips dari saya, naik lah di tingkat yang atas, dan jangan lupa bawa kacamata, topi, jaket biar gak kepanasan. Kalau ada temen yang minta ditemenin, bisa kontak saya di sini