Langkah saya terhenti, dihadang tangga besi setinggi sekitar 10 meter yang menempel tegak lurus pada tebing batu Selo Arjuno. TEGAK LURUS, SOB! NGERI! Yang bikin lebih ngeri adalah tidak ada pengaman seperti harness atau kernmantle untuk menahan badan jika terpeleset atau terjatuh. "hmmm... nantang adu fisik nih?" Saya menghela nafas, mendongakkan kepala ke atas dan mulai memanjat belasan anak tangga.
Di sudut lain, di bawah saya ada 4 orang wanita yang langsung mundur teratur, nyalinya menciut setelah melihat penampakan tangga besi Selo Arjuno dari pangkal bawah hingga pucuk tangga besi dan mulai membandingkan dengan berat badan mereka masing-masing. "hih... medeni, rak wani aku" Ujar salah seorang gadis remaja yang berbadan subur namun kakinya kecil..
Rute Perjalanan ke Selo Arjuno dari Cangkiran |
Rute Perjalanan ke Selo Arjuno
Nah penasaran dan ingin mencoba? langsung ke TKP saja, tepatnya di Desa Kedungboto, Dusun Watu Lawang, Kecamatan Limbangan, Kabupaten Kendal. Jalurnya berliku liku dan banyak cabang, namun tenang saja, sudah saya tandai dan saya kasih rute perjalanannya dari pertigaan cangkiran. Klik di sini untuk Rute ke Selo Arjuno dari Cangkiran Semarang.Saya perkirakan dari Semarang bakal memakan waktu 1.5jam jika start dari tempat mangkal burung-burung besi, yaitu Bandara Ahmad Yani. Jika naik pesawat paling cuma 10 menit, sayangnya belum ada maskapai yang direct ke Selo Arjuno, wahihihi... Kalau ingin mencari tiket pesawat murah, coba mampir ke Tiket2.com dulu, lagi banyak promo.
Ikuti saja jalur di peta jika sampai Cangkiran, lurus sampai bertemu dengan pertigaan yang ada sebuah Tugu berwarna merah, belok kiri ke Jl. Limbangan. Setelah melewati pasar dan Kantor Pos Limbangan akan ada percabangan, ambil jalur yang kanan lurus sekitar 7km. Nyasar? tenang saja. Kamu masih berada di jalur yang benar jika melewati Perkebunan Biting Kendal. Nah, mulai dari sini, medan jalan yang dilewati berbatu, rusak, naik turun dan tidak ada yang mulus, sudah seperti arena motor cross saja, pantat bakal naik turun membal. Soo... pastikan kendaraan dan bantalan jok yang kamu tunggangi dalam kondisi prima dan jangan lupa nikmati saja perjalanannya, suasana dan pemandangan hijaunya asyik kok.
Jalan yang berliku di Perkebunan Karet Biting Kendal |
Sejarah Bukit Selo Arjuno
Terdengar kabar, bahwa bukit batu yang menyundul langit ini adalah pintu gerbang (lawang) ke sebuah dusun dibawahnya, sehingga dusun tersebut dinamakan Dusun Watu Lawang. Kemudian menurut kabar yang belum tentu akurat, jumlahnya bukan 2 melainkan 4 bukit batu. Mungkin ada benarnya juga, karena 2 batu yang lain akan terlihat jika sudah berada di puncak Selo Bligo, ukurannya lebih kecil dari Selo Arjuno dan Selo Bligo, letaknya berjajar di sebelah barat.Di internet, saya menemukan banyak blog "baru" yang mengulas tentang sejarah Selo Arjuno dalam berbagai versi, kebanyakan berbau horror dan mistis yang belum terbukti kebenarannya. Orang-orang di internet hobi banget mengarang cerita. Gembus tenan!
Tangga Besi Selo Arjuno yang tegak lurus |
Mendaki Selo Arjuno
Untuk bisa sampai ke puncak sudah ada eskalatornya, eh... maaf, tangganya. Walaupun sudah ada tangga, bukan perkara mudah untuk menaikinya, karena tangganya tegak lurus menempel di batu dengan ketinggian lebih dari 15 meter seperti tiang listrik dan tanpa pengaman.Eits.... tunggu dulu, tangga besi dengan kemiringan 90° hanyalah permulaan, sekadar santapan pembuka saja. Kita masih harus memanjat batu, pohon, tangga besi, batu, tangga besi lagi yang mengambang, batu lagi baru sampai ke puncak.
Jadi, bagi pengidap vertigo, phobia ketinggian, lemah dengkul, lemah syahwat atau sekadar ingin selfie, silakan pikir-pikir lagi deh. Gak cucuk sama risikonya. Jika jatuh bisa jadi tempe penyet, jadi kikil, rica rica, nyungsep atau terantuk bebatuan. Di sisi lain, proses pendakian akan begitu asyik dan menantang bagi pecinta olahraga ekstrim dan suka tantangan.
Penampakan Puncak Selo Arjuno dari Selo Bligo |
Pemandangan di Puncak Selo Arjuno
"Setelah sampai di puncak, rasa capek, keringat dan lelah akan hilang seketika". Ah... Siapa bilang? mungkin itu cuma ada di cerita fiksi saja.Tapi sedikit ada benarnya juga, tetesan keringat seakan lenyap terbawa semilir angin, rasa capek setelah adu dengkul dan panasnya guyuran matahari ketika di puncak seakan terobati dengan pemandangan gugusan bukit-bukit dan lembah. Dari pucuk dengan ketinggian sekitar 50 meter lebih ini, kita bisa melihat aliran sungai mengalir yang berkelok-kelok menyusuri lembah dan hijaunya pepohonan. Aanunya gini, inunya gitu... ini itu banyak sekali.
Daripada dikira terlalu lebay mengambarkan pemandangannya, silakan liat videonya saja :
Turun Selo Arjuno Menuju Selo Bligo
"Takut ah! kelihatan lebih curam dari Selo Arjuno gitu!" Keluh seorang gadis yang keringatan, baru saja turun dari Selo Arjuno dan memutuskan untuk pulang saja.Rasanya rugi, jika ke Selo Arjuno tapi tidak sekalian ke Selo Bligo, apalagi tiketnya begitu murah, Tiket masuk wisata Rp3.000,- parkir motor Rp2.000,-. Yakinlah, selo Bligo pemandangannya tak kalah syahdu dan tidak begitu curam dan seseram yang dibayangkan.
Cerita mendaki ke Selo Bligo bakal lebih banyak variasi yang ditemui, lanjut ke postingan selanjutnya. Bhayyy
Pemandangan sisi Timur, Gunung Ungaran |