Perkenalkan, dia istri saya. Namanya Nyonya Slamet, sedangkan nama pemberian orang tuanya adalah Nisa (salam kenal nisa). Akhirnya tanggal 10 Juni 2014 kami resmi jadi suami istri. Kalau bertemu jangan dianggurin, Say HI... atau basa basi tanya kabar saya juga boleh.
Ternyata banyak juga yang harus dipahami antara sebelum menikah dan setelah menikah. Menikah itu bukan hanya aku dan kamu saja. Bukan hanya menggabungkan dua pikiran saja, namun keluarga besar, dan tentunya masyarakat, kita harus menyatukan visi dan misi hidup.
"Awas, 3 bulan sebelum menikah itu banyak godaannya"Benar juga kata orang tentang godaan menjelang pernikahan, dan alhamdulilah bikin stress. Pastinya nikah bukan sekadar senang-senangnya saja ketika pesta pernikahan. Kehidupan rumah tangga masih panjang, bakal muncul masalah, masalah kecil pun bisa jadi besar, tinggal bagaimana kita menyelesaikan masalahnya. Mengurangi ego belumlah cukup, masih perlu lautan kesabaran.
Menikah juga artinya bermasyarakat, karena ketika kita menikah, sudah benar benar terjun dalam masyarakat, punya KK sendiri, KTP ganti, menjadi kepala rumah tangga, dan sudah tidak nebeng sama orang tua lagi.
Sebenarnya banyak yang lagi yang ditulis, bagian yang bikin pusing, bagian deg-degan, bagian yang bikin seneng dan galau pun juga ada.