Painters aren't born, they are made

Thursday, June 23, 2011

Tadi pas istirahat siang, saya iseng ngadem di klinik yang ber-AC, sendiri, megang pensil corat-coret notebook (buku catatan), nyantolin headset dikuping dengerin lagunya Steven Curtis Chapman - Remembering You dan lagunya Maliq (list mp3 yang paling sering saya puter). Tiba-tiba ada cewek nyamperin dan duduk disamping saya.

Karyawan training pake baju hitam putih ini nyamperin saya dan duduk disebelah nanya gini "wah gambar apa tuh mas? aku mau dong dibikinin!". Kebetulan saya lagi bikin sketsa wajah, cuma bagian mata dan alis doang "makasih" enggak ngelanjutin gambar, diemin aja tuh gambar di meja, ajak ngobrol.


"Painters aren't born, they are made" banyak teman disekitar saya bilang kalau saya ini bakat menjadi pelukis atau kartunis, mungkin ada benarnya juga, tapi kemampuan menggambar saya yang sekarang ini adalah hasil dari proses latihan yang terus berulang selama bertahun-tahun, bukan sekedar bakat.

Semenjak kecil, sebelum saya SD, masih ingusan, suka main di sawah, saya sudah suka menggambar, mengambar apapun, dan hasil gambarnya pun sering tidak berbentuk. Bisa dibilang menggambar ayam malah lebih mirip cacing berbulu berkaki dua, menggambar orang lebih mirip pentol korek bergigi.
Awal mula ketertarikan saya saat menonton film kartun Saint Saiya dan Shulato, menggambar sosok pria gagah berbaju zirah singa putih dan kuda pegasus emas disetiap ruang kosong buku sekolah. Kemudian saat kelas 5 SD, saya sudah mulai menjadi perfeksionis dengan menjiplak bentuk suatu obyek.

Saat anak-anak seusia saya menggambar pemandangan dengan cara yang mainstream, seperti gunung itu pasti warnanya biru dengan dua gundukan  kembar dan ditengahnya ada matahari terbit berwarna kuning, sawah itu berwarna hijau, ada gubugnya dan pak tani yang mencangkul. Tapi saya sudah mencoba menggambar tiang listrik lengkap dengan perspektif kabelnya, backgoroud sawah yang menguning, hutan tanpa daun dan tidak ada gunung yang biru.

Saat duduk dibangku SMP dan SMA gaya menggambar saya mulai berubah, semua itu karena saking seringnya jadi juru gambar dipapan tulis, terutama pelajaran biologi, saya menjadi suka gambar hitam putih tanpa merah kuning dan biru cat. ya betul, seperti warna hitam papan tulis dan putih kapur.

Keluar SMA menjadi lebih detail lagi, saya tidak kuliah, tapi bekerja sambil belajar dari mahasiswa kesenian di UNNES yang kebetulan deket Kos, saya belajar banyak tentang komposisi tubuh, letak wajah dan menggambar mata dengan lebih nyata. Beberapa teman yang saya gambar pun puas dengan hasilnya, sampai-sampai dilaminating, dipigura dan dipajang dikamarnya. Sungguh senang ada yang menghargai gambar saya, mungkin saat itu saya sudah bisa disebut "Sketches".

Sekarang saat sudah kerja dan kuliah malam ditambah lagi dengan berbagai kegiatan diluar, saya jadi jarang sekali menggambar, mengasah kemampuan, sehingga hasilnya pun tidak maksimal dan sebagus yang dulu.

Kemampuan itu bisa diasah "Painters aren't born, they are made" Jadi Bakat itu hanya 1%, yang  99% lainnya adalah latihan dan ketekunan belajar

Beberapa sketsa, kartun, dan hasil corat-coret saya tuangkan blog http://badakjawas.blogspot.com/

You Might Also Like

13 komentar

  1. ehm.... emang bakat..abis... mung yen ono bakat gak di latih..yo podho wae..ya om...

    ReplyDelete
  2. oke deh pak guru, menyimak...
    rajin jadi komentator di sini nih...
    menunggu sketsanya seperti suara rumput liar itu Slam... ntar aku di tag ya klo dah bisa :D

    ReplyDelete
  3. saya juga suka shulato! :D
    tapi saya gak pernah ngabisin waktu sebanyak itu buat belajar gambar.makanya saya gak jago gambar seperti kamu :)
    semoga ntar kamu jadi artist yang well-made :)

    ReplyDelete
  4. aren't...halah

    gambarmu apik no slam..aku gambarke slam...

    ReplyDelete
  5. Wah, talenta Mas Slamet banyak juga ya. selain jago maen basket juga mahir menggambar. salut...salut!

    ReplyDelete
  6. @fajar : betul betul, seperti belajar berjalan dan belajar makan, kita nanti akan mahir
    @suke : wah fansnya alber, george dkk juga, pengen gambar, tapi sering blank kepala... dan belum nemu karakter

    ReplyDelete
  7. @ra-kun : makasih, butuh konsisten mutlak
    @nina : makasih bu guru nina atas koreksinya, kebetulan lagi vakum gambar, kalo coret-coret seriing
    @bang pendi : hobi itu bang... kaya bang pendi yang hobinya ngobrool diwarung sama mpok mumun hehe

    ReplyDelete
  8. bagaimana mas kalau sekali2 tampilin kartu dengan cerita lucu tentang basket di postingannya

    ReplyDelete
  9. @agussupri : hmm.. udah pernah.. tapi gak dilanjutin lagi om.. butuh lebih banyak waktu luang kalo itu
    @elok langita : wah lama gak keliatan nih mba, terus yang mengandung siapa tuh?

    ReplyDelete
  10. ya tuh mas kya'y ada bakat bwt bkin kartun,,
    cz tu jg gambar kartun'y menarik sekli,,,

    ReplyDelete
  11. wah ternyata mas jago jg ya bkin gambar kartun'y,,
    tetap kembangkan bakat'y ya....

    ReplyDelete

Followers