Kesan Saya, Solo Batik Carnival 2011

Monday, June 27, 2011

"Bapak'e aku orak ketok, aku diuncalke sing duwur ben ketok kabyeh pak"
Dalam bahasa Indonesia "Bapak aku gak kelihatan, aku dilempar yang tinggi biar keliatan semua pak" kira kira begitu pinta seorang anak kepada bapaknya supaya bisa melihat jalannya Solo Batik Carnival malam itu.

Mendadak saya juga pengen bilang ke bapak itu "Saya juga mau dong pak dilempar keatas situ biar bisa lihat semua", Mungkin bapak itu akan menjawab saya dengan nada ketus "Kapan aku kawin karo Ibumu!!" hehehe. Yah itulah suasana dikerumunan penonton Solo Batik Carnival malam itu 25 Juni 2011 di Jalan Slamet Riyadi Solo.


Berikut beberapa foto yang saya dapat malam itu, bukan beberapa lagi!! tapi emang segitu doang dapetnya!! Saya pasrah dengan hasil jepretan kamera Pocket Olympus ini, walaupun sudah gak mau kalah, berjuang berdesakan jotos-jotosan, senggol-senggolan pinuk, bacok-bacokan syair, tusuk-tusukan kata dengan penonton, warga solo, wartawan dan para pecinta fotografer bermoncong pinokio (tele panjang setengah meter).





live streaming Bengawan
Akhirnya saya sudahi hunting foto di #SBC setelah tidak tega berhimpitan dengan ibu-ibu dan adek-adek yang gak mau kalah dorong-dorong pantat saya. Setelah istirahat ngurut kaki sebentar saya menyatroni teman-teman Bengawan yang sendang live streaming dibelakang Mobil TATV.  Si @hasssan lagi nyolokin headset dikuping, ngecek liputannya dan update status, sedangkan pak Bhe @blontakpoer pamer foto, eh upload jepretan BB-nya setelah menerobos masuk barisan pertahanan karnaval dengan strategi Counter Attack.

Kesan Saya, untuk pertama kalinya menyaksikan langsung Solo Batik Carnival yang konon kali ke-empatnya digelar ini adalah "Menyesal", menyesal kenapa belum punya kamera bermoncong pinokio!! jadi bisa PeDe menerobos barisan karnaval. Malu dong ah nanti dikira sombong, pake Kamera Pocket aja bikin rusuh mengobrak-abrik barisan. Saya juga menyesal tidak dapat berfoto bareng dengan Pak Jokowi yang santer terkenal sebagai walikota ter-Keren itu *dadah-dadah ke pak Walikota*.

Dari berbagai komentar negatif dan banyak keluhan tentang mawutnya acara, mulai dari kurang tertibnya pengunjung, penonton dan fotografer yg masuk ke jalan hingga merusak keindahan jalannya karnaval, pencahayaan yang kurang, macetnya jalan karena pemindahan jalur lalu lintas dan banyak lagi, saya sudah cukup terhibur dengan memandangi gadis solo #eaaa #nomention.

Salam Fotografer abal-abal
@Slamsr

You Might Also Like

11 komentar

  1. coba mas Slam pake baju batik2 ribet'a itu trs nari2,,pasti pengunjung'a membludak :D

    ReplyDelete
  2. @icha : pakenya dimana nih? diatas genting apa diatas monas?

    ReplyDelete
  3. ini sudah ckup membantu wt di share kok kang...

    ReplyDelete
  4. @pandaiterimakasih : makasih kang... *nyodorin nomor rekening buat diisi*

    ReplyDelete
  5. wah banyak jg ya pengunjung'y sampe anak kecil jg mo liat,,
    acra'y jg psti sangt menghibur sekli ya mas..

    ReplyDelete
  6. kalau aku malah pengen ikutan jadi peserta taon depan. :D

    ReplyDelete
  7. Menurut cerita temen saya SBC yang diadakan malam hari minim penerangan yah mas

    ReplyDelete
  8. wah sangt meriah sekli ya acra'y,,
    keren jg ya batik"y..

    ReplyDelete
  9. acara karnaval'y sangt meriah sekli ya,,
    jdi pengent liat secra langsung'y psti seru...

    ReplyDelete
  10. wah ky'y seru jg ya, pha lg klw ikutan jdi peserta'y...

    ReplyDelete

Followers