Pengalaman Intermittent Fasting, Turun 2.5 kilo Dalam 24 hari

Monday, December 16, 2019


Frustasi gak? Sudah jentat jentit latihan perut tiap malam selama sebulan lamanya, tapi six pack tak kunjung nongol, perut tidak membentuk, malah terlihat mlembung, mbleber kanan kiri. Jadi begini, kali ini saya akan berbagi pengalaman intermittent fasting untuk mendapatkan six pack.

Jadi, selama sebulan lalu saya mencoba membentuk six pack dengan latihan dari aplikasi "six pack dalam 30 hari". Selama latihan ini saya tidak mendapatkan banyak keringat, padahal sudah latihan double, badan cenderung hangat saja.

Terus perut six pack gak?
Egak, perutnya masih sama seperti di awal. Tapi, dari aplikasi tersebut saya jadi belajar gerakan-gerakan yang cocok dan efisien untuk mengencangkan perut. berapa repetisi dan berapa set yang dibutuhkan.

Kenapa tidak bisa six pack, padahal sudah latihan perut?
Saya jadi sadar, latihan tersebut hanya untuk mengencangkan perut, menguatkan otot perut. Kamu mau sit up 300 repetisi tiap hari sampai pantat lecet, jentat jentit tiap malam sampai perut njarem, jika kadar lemak masih di atas 20%, sixpack gak bakal kelihatan.

Intinya adalah diet, diet itu harus defisit kalori, kalori itu makanan, jadi harus kurangi makan.

RUMUS
CUTTING  (membakar lemak tubuh) = Diet = Defisit kalori
BULKING (menambah massa otot tubuh) = Surplus kalori



Apa itu Intermittent Fasting?

Kemudian saya mendapatkan pencerahan, mendengar kabar dari mas @didut bahwa dia berhasil menyusutkan berat badannya hingga 10 kilo dalam 2 bulan ini dengan metode intermittent fasting. Wow, amazing. Jadilah saya meniru caranya.

Intermittent Fasting adalah puasa, tidak makan selama 16 jam dari pukul 8 malam hingga 12 siang. Boleh minum air putih sebanyak-banyaknya supaya tidak merasa lapar dan dehidrasi, boleh minum kopi atau teh, tanpa gula. So simple!

Tujuannya intermittent fasting adalah mengurangi kalori yang masuk dari TDEE (Total Daily Energy Expenditur), alias defisit kalori. Dengan begitu, akan merangsang tubuh untuk membakar cadangan lemak yang ada dalam tubuh. Ingat, setiap orang memiliki kebutuhan kalori berbeda tergantung jenis kelamin dan aktivitas harian.

Manfaat Intermittent Fasting, hasil rangkuman dari membaca artikel lainnya adalah menurunkan risiko diabetes (jelas, kan gak minum gula), menurunkan tekanan darah, menurunkan risiko penyakit kardiovaskular, pencernaan lebih lancar, dan tentu saja turunnya kadar lemak dalam tubuh

Hitung TDEE di sini= https://tdeecalculator.net

Jadi gak sarapan dong? kan sarapan itu penting, bro!

Abaikan persepsi itu dulu jika melakukan intermittent fasting. Terlebih lagi, belum ada literasi yang menjelaskan jika sarapan pagi itu lebih penting daripada makan siang atau makan malam. Ini hanya faktor kebiasaan saja (boleh tidak setuju statement ini).

Melakukan Intermittent Fasting berarti kita berkomitmen untuk menjalankan pola makan secara teratur dan memberikan waktu bagi sistem metabolisme untuk beristirahat.

Selama puasa, menu makan siang saya adalah telur rebus 2 butir, brokoli kukus, tempe, dan dada ayam. Untuk cemilan sore, saya makan buah seperti pepaya, melon atau buah naga. Untuk minum juga hanya air putih saja, kadang ngopi sore hari ketika malamnya akan melakukan olahraga untuk menambah tenaga. Untuk malam harinya saya makan biasa. Ingat! jumlah asupan kalori harus defisit dari TDEE (Total Daily Energy Expenditur).

Garis besarnya, saya mengurangi asupan karbo dan gula, ini ngefek banget.


Workout ketika Intermittent Fasting

Selama intermittent fasting, saya tetap melakukan olahraga, basic calisthenic seperti pull up dan push up, ditambah latihan perut seperti plank, climber, sit up, cruch selama 20-30 menit saja. Itupun tidak tiap hari, paling hanya 3/7 hari, tidak serutin biasanya yang 5/7 hari latihan. Seandainya ditambah cardio, lari, pasti akan lebih banyak membakar kalori. Sayang sekali, saya gak sempat lari pagi atau lari setelah kerja, paling saat weekend saja.

Dalam hitungan hari saja, tidak ada satu bulan, berat badan saya berkurang 2.5 kilogram dan garis six pack sudah kelihatan.

Tips :
-Selama puasa, jangan menyimpan cemilan-cemilan terlarang di kulkas, seperti roti, cake, kopi cappucciono sachet, keripik singkong berbumbu, jajanan intip, karena kadang bikin khilaf ngemil.
-Masak sendiri, supaya tahu asupan kalori.




You Might Also Like

2 komentar

  1. iya bener, aku juga intermitten fasting yang paling cocok soalnya ga berasa diet dan ga berasa laper meskipun kalori yang masuk tetep sama. tapi mulai stagnan setelah 3 bulan. nampaknya dalam seminggu sekali minimal harus makan kalori normal, ga bisa terus terusan diet karena badan jadi terbiasa dan nurunin metabolismenya :(
    makasih Slam udah sharing, jadi termotivasi buat olahraga
    banyak malesnya nih hahaha

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya, ada stagnan dan memang perlu menormalkan metabolismenya. baru mulai cutting lagi.

      Delete

Followers