Pelajaran di Stasiun Tawang

Monday, August 03, 2009



Sabtu kemarin tanggal 1 Agustus ba'da Ashar diadakan launching Danasyariah yang pertama kali di Panti Asuhan sekaligus pesantren Ikhlasul Amal Genuk Semarang, hmmmm rasanya bahagia sekali berkumpul dan berbagi bersama anak-anak panti yang lucu.

Panti Ikhlasul Amal 15:45

Awal berkunjung Team Danasyariah disambut dengan Alunan Musik Rebana dari anak-anak panti (dung plak dung plek, trang tang tang tang) wah seperti orang penting aja nih. Ada sekitar 20 anak panti yang lucu-lucu, yang paling kecil adalah kelas 3 SD dan yang paling besar sudah duduk dibangku SMP. Anak panti memainkan rebananya dengan semangat ada yang senyum senyum karena lupa syair lagunya.


Anak Panti Ikhalasul Amal

Ada adek kecil yang masih kelas 3 SMP memakai baju koko yang kedodoran menyanyikan lagu memakai bahasa Arab yang bener gw gak mudeng, tapi suaranya benar benar dahsyat. Acara Lauching pun dimulai dengan pembukaan bacaan Hamdalah oleh pembawa acara, berlanjut dengan bacaan salah satu ayat dalam kitab suci Al Quran. Seorang anak dipanggil Untuk membacakannya, wajahnya bersih tapi kulitnya gosong mungkin karna sering bermain diterik matahari, Adek yang mungkin duduk di kelas 6 SD itu Memulai dengan bacaan bismillah, kemudian dengan tenang dan penuh percaya diri adek membaca Al Quran. Audzubillahiminassyaiton nirrojimm.......

Aku tersentuh, badan ini gematar.... tak mampu berucap, anak sekecil itu sudah bisa membaca Al Quran dengan Fasih dan Merdu. Aku malu, ya betul, Malu kepada yg diatas, karena sering melupakan kitabnya. Malah lebih sering membaca Berita Kriminal dan melihat sinetron yang tidak mendidik.

Kebanyakan anak dipanti berasal dari Demak dan purwodadi yang sudah Yatim, Yatim Piatu dan ada yang memang dititipkan karena tidak mampu mengurusnya, sungguh malang nasib mereka.
Tapi dari tatapan matanya tersirat kegembiraan, kebersamaan dan keikhlasan menjalani hidup ini walaupun dengan keadaan yang kekurangan di panti.

Acara demi acara dilalui, mulai dari sambutan Pendiri Dana Syariah Brian Yunendar, Ketua dan Pengurus panti Asuhan Ikhlasul Amal, serta dua Bapak ustadz yang datang dari jauh, yaitu dari Bandung dan Tasik malaya menyempatkan diri hanya untuk ikut bergabung dengan ikhlas membatu dipanti ini. (terimakasih untuk kedua bapak ustadz).

Kini saatnya istirahat, semua anak dibagikan bungkusan berisi makanan sederhana. Cuma berisi nasi, Ayam bakar, sambal dan lalapan. Seluruh anak dengan semangat menyantap makanannya. Aku ikut bergabung ditengah-tengah anak panti, penuh tawa dan ada pula yang terburu-buru memakan nasinya,
aku : "santai aja dek, nih punya kakak masih banyak kok" aku menyapa adek yang berada disebelah kiriku
adek : Dan dia cuma menjawab "hehe, hampir habis kak"
aku : "ni buat kamu" aku sodorkan bungkuksanku
adek : dengan senyum dengan mata menutup "sampun kak, makasih udah kenyang hehe"

Adek itu langsung mengambil Minuman digelas plastik, dan aku teruskan makan karena aku memang juga lapar, dari pagi belum makan.

1 jam kemudian acara berakhir dan mengucapkan salam serta saling berjabat tangan, kita naik mobil dan melambaikan tangan, anak-anak panti melambaikan tangannya menghantar kepulangan kami dengan penuh senyum dan kegembiraan. Hmmmm semoga mereka bisa menjadi anak yang berguna kelak Amieennn.

============
Stasiun Tawang 18.15

Sepulangnya kita bertiga, Aku, Brian dan kekasihnya Tria menghantarkan tamu dari bandung dan tasik untuk membeli tiket kereta di Stasiun Tawang Semarang dekat dengan kota lama. Malam minggu itu Listrik sedang padam dari PLN, sehingga harus menunggu hingga Listrik hidup kembali dan system komputer di Stasiun kembali Lancar.

Terdengar dari Microfon diatas pintu tiket :
"Mohon maaf atas ketidak nyamanannya, karena ada pamadaman listrik maka dari pihak stasiun tawang belum bisa Melayani pembelian Tiket, dan akan dilanjutkan setelah sistem kembali normal"


PenJual tiket dengan sabar melayani

Itu berarti kita harus menunggu hingga pelayanan Tiket dibuka lagi, sekitar 1 setengah jam kita menunggu di lobi, tempat pembelian tiket. Duduk dan lesehan di lantai stasiun karena tidak ada tempat duduk. Banyak sekali Calon pembeli tiket yang berdesakan mengantri di locket.


Kakek Penjual Koran

Aku melihat seorang kakek yang sudah renta, punggungnya bungkuk, wajahnya keriput, memakai peci warna hitam dan membawa setumpuk Koran diampit sebelah tangan kirinya. Kakek itu memakai seragam Merah Biru bertuliskan dipunggunya "KOMPAS, ASONGAN SURAT KABAR 042 TAWANG".

Kakek itu mondar-mandir menawarkan korannya hampir kesemua orang yang lewat disampingnya, tidak luput juga aku ditawarinya, "Bola-bola mas, baru", "Bola mas, baru" berulang kali kakek itu manawarkan kepengunjung yang lalu lalang dengan suara yang halus tapi masih terdengar jelas. Tidak ada raut kesal kepada pengunjung karena tidak membeli korannya, dia tetap tersenyum dan beberapa kali tertawa, mondar-mandir dari pertama aku masuk Locket hingga saatnya pulang.

Yang aku heran, Aku tidak pernah melihat kakek itu duduk atau bersandar, dia tetap menawarkan kesemua orang yang hingga larut malam pukul 8 malam. sedangkan aku dari tadi sudah mondar mandir mencari tempat duduk, dan beberapa kali jongkok bersama Brian dan Tria.

Bersemangat sekali kakek itu, dengan senyum terus menawarkan korannya. Aku jadi terbayang dengan wajah tua Bapakku, ada pertanyaan dihatiku :
"apakah kakek itu masi mempunyai keluarga?"
"Kalau masih ada, kemana?"
Setua itu masih bekerja hingga larut malam?

Aku terus memperhatikannya menawarkan koran, mondar-mandir, tertawa dan tersenyum kepada pengunjung"

Akhirnya Listik hidup, Saudara kami dari Bandung dan Tasik pun mendapatkan tiket dan langsung menunggu kedatangan Kereta api.

===============

Hari itu aku mendapatkan banyak sekali pelajaran dari Anak-anak panti dan Seorang kakek yang selalu bersemangat.
Aku diajarkan untuk selalu mensyukuri dengan apa yang telah Tuhan Berikan kepadaku, Kebersamaan, keluarga, teman dan saudara, dan aku baru menyadari betapa indahnya kebersamaan. Aku harus bersyukur masih mempunyai Saudara dan sahabat disekelilingku.

Aku hanya ingin berharap bila suatu saat nanti aku meninggal, banyak sahabat, kerabat, dan saudara yang mengenang serta menangisi katas epergianku. dan semoga tidak ada yang tertawa atas kepergianku.

Untuk teman, sahabat, dan saudaraku, bila Slam Ada salah-salah baik yang disengaja maupun tidak, Slam Mohon maaf dengan penuh keikhlasan. Amieennn



Link Inspirasi yang lain:

You Might Also Like

6 komentar

  1. Slams, mensyukuri apa yang kita dapat akan lebih nikmat daripada menyesali kekurangan kita
    karena sebenernya manusia di ciptakan lengkap dengan segala kelebihan dan kekurangan

    ReplyDelete
  2. benar juga ayu,
    ada seseorang bilan "janganlah menjadi orang yang sukses, tetapi jadilah orang yang berguna"

    ReplyDelete
  3. Halo..apa kabar? Terima kasih sudah mampir ke blog aku. Laporan pandangan matanya lengkap loh. Dan emang bener apa yg dikatakan Itik,bahwa dengan syukur semua akan terasa lapang..

    ReplyDelete
  4. banyak pelajaran yg bisa diambil dari sini. makasih sharingnya.
    penutupnya kq maaf-maafan? mohon maaf lahir batin juga ya aaSlam...

    ReplyDelete
  5. hehehehe iya, slam banyak salah ni jadi minta maaf selama masih sempat...

    ReplyDelete
  6. panti asuhan itu ? diriku dan teman2 himpunan kesana buat nyerahin sumbagan tahun lalu, puasa tahun lalu :D

    ReplyDelete

Followers