Jogja Here I come BAB I

Monday, December 15, 2008

JOGJA!!!! JOGJAA!!! JOGJAAA!!! here I come

Hari minggu 12 Otkober 2008 pukul 6.45 pagi, dah dari tadi matahari memperlihatkan batang hidungnya, padang njingglang akhirnya jadi juga berangkat tour kejogja, tapi ada perubahan jadwal dan tempat tujuan tour. Tujuan semula Borobudur>>Baron>>Malioboro dikebiri menjadi Baron>>Kukup>>Malioboro. Sudah aku duga bakalan begini, memang sudah aku perkirakan waktunya tidak akan cukup bila mengunjungi ketiga lokasi tersebut. Tanya Knapa??!! Secara lokasinya jauh berkebalikan Baron berada diujung selatan, dan magelang diujung paling pol utara, dan paling tidak bakal memakan waktu perjalanan 3 1/2 jam lebih.
Padahal aku sudah membayangkan nanti diBorobudur akan melakukan pemotretan bak fotomodel Cover majalah Aneka dipuncak tertinggi candi terbesar dimagelang itu. Padahal aku sudah Mencharge ulang batere Nokia 3500 classic Full dari malem sampe pagi. Tak luput pula akan merogoh isi dari candi paling ujung? yang konon "siapa bisa memegang benda yang ada didalamnya, orang jawa menyebutnya Kontol Bimo maka Permintaannya akan terkabulkan".
aku penasaran sekali dengan isi candi itu. Bagaimana bentuknya, sebesar apa? panjangnya? kekenyalannya?. Serasa ingin membuktikan hal itu, atau mitos itu cuma isapan jempol saja.

Dahulu waktu kecil, sewaktu aku masi lugu, polos, ingusan dan yang paling khas adalah rambut kuncung yang sangat ngetrend dimasa itu, mungkin masi seumuran 7 tahun, aku berwisata kesana bersama Ibu, tapi sudah lupa bagaimana Kondisi dan situasi disana. Yang masi aku ingat cuma pernah bertemu bule cewek berasal dari inggris yang minta foto bareng dan menaiki tangga yang luar biasa tingginya dengan kakiku yang masi pendek bersandalkan Jepit Swallow.

Aku ingin mengulanginya lagi, kali ini bersama kedua temanku Lisa, Fendi dan segerombolan muda mudi, laki bini yang menyebut dirinya Staff Export Import beserta keluarga. Namun pupus sudah rencana yang sudah disusun tadi malam. Gak jadi Naik tangga, gak jadi Foto sama Bule, gak jadi megang Anunya Bimo.

Maka berangkatlah Bus Wisata Ber-AC (air conditioner) Nugroho berkapasitas 31 orang, tidak lupa sebelum pak supir memancal gas, kita semua berdoa supaya dalam perjalanan nanti diberikan kelancaran dan tidak ada gangguan selama berwisata nanti dan pulang dengan selamat sehat wal afiat.
"Berdoa Dipersilakan" mbak Tutik berdiri mengomandani semua awak bus untuk berdoa.
akhirnya Pedal gas dipancal pak sopir, dan berjalan dengan kecepatan 5 KM/Jam keluar gerbang pabrik menuju kejalan raya.
Tidak lupa memberikan salam kepada pak Security yang sedang Tugas jaga. Aku lambaikan tangan seperti di film Titanic
"Berangkat Dulu ya pak, Jagain Supra Fit ku"
"Siap Bos" pak security sambil menutup gerbang

Bus pun berangkat dengan rute Salatiga>boyolali>klaten>gunung kidul. Keempat Roda ban Bus Nugroho menggelinding dengan kecepatan 50-80 KM/jam.
Perjalalanan ke TKP pertama sangat panjang berliku, berkelok kelok dan naik turun. Dimana Posisiku Paling Bontot belakang bersama kedua sahabatku. Itulah Kursi yang paling cocok untuk kita bertiga. Dibelakang cuma ada kita bertiga guyonan, Lisa berada disebelah kananku dan Fendi di samping ketiak kiriku.

Lisa tmen cewek berpostur sedang, badanya agak subur, mungkin karena Tulangnya yang bersar dan berkulit agak kehitaman alias gosong, itu disebabkan dia hobi berenang, makanya kulitnya lebih gelap dari aku. Lisa cewe yang baik, tmen curhat, suka menolong aku waktu ada problem, walaupun dia bersifat kebailkannya, sering menyebunyikan masalahnya rapat rapat dan tidak ingin diketahui oleh kita. Lisa dengan Kaos Dagadu warna Abu-abu Bertuliskan "JOGJA" adalah kaos Kebangsaannya yang sering diapakai kemana aja. Selama perjalan dia cuma tidur merem melek seperti Wakil DPR yang terkantuk-kantuk menyimak rapat dewan, mungkin tidak bisa tidur karena kondisi jalan yang tidak besahabat.

Fendi yang ada disebelah kiriku terlihat nyaman nyaman saja dengan posisinya, sepertinya suda PW (Posisi Wuenak) sambil memelototi Televisi 15 inci sedang memutarkan Film yang dibintangi Vino Sebastian dan cewe lawan mainya yang gak aku kenal, menceritakan tetang hidup seorang penulis lagu dari sebuah group band yang terpuruk karena Narkoba.
Pelajaran yang bisa diambil : "kalo gak punya uang, Jangan Sekali sekali nyoba Narkoba, nanti bisa mlarat, kere, yang paling parah nanti bisa diajak wisata keneraka bersama malaikat Jibril".
Sedangkan aku sendiri diperjalan cuma mengkhatamkan Novel Laskar Pelangi punya Om Andrea Hirata yang aku pinjam dari mbak Rizka semenjak 1 minggu sebelum lebaran, sampe sekarang belum kelar juga aku baca, baru sampe halaman 300an, kurang 1/3 bacaan lagi menuju khatam. Sesekali melirik Film kalo lagi seru, biasanya pas ada adegan yang Syur.

Alhasil dari perjalanan yang berbelok belok naik turun, perut mual sekali dan kepala seperti habis menyelesaikan soal ujian akhir nasional yang jumlahnaya 1000 soal.
Apakah mungkin ini yang dikatakan orang "Mabuk Kendaraan?".
Perut mual ingin muntah, serasa isi sarapan roti isi selai kacang tadi pagi aku keluarkan, wuiiiihhhh busyeet dah.. baru kali ini aku rasakan mabuk naik bus. Seperti menaiki Lift Sesak 81 lantai naik turun bolak balik 100 kali?!!! Wuedyan rasaya.

Sesampainnya Di pantai kukup aku langsung menyeret tas punggung warna hitam menuju ke Kamar mandi. "tau ndiri mau ngapaian kan?"




You Might Also Like

0 komentar

Followers