Dokter memberi resep "Banyak minum air putih, mas, kurangi gorengan dan olahraganya yang rutin ya!"

Sik sik, yok kita cerna:

Minum air putih? Oke, Dok. Gampang ini mah, saya bisa bedain antara air putih, susu, kopi hitam dan kolak.

Kurangi Gorengan? Oke, gak makan mendoan, risoles, bakwan, batagor, sosis goreng, nugget goreng, ayam digoreng juga kurangin. oke, sip.

Sik sik sik bentar, bentar dok. Tahan! Ada satu yang bikin saya bingung, yaitu olahraga rutin? hmmm... ini olahraganya yang seperti apa dok, lari, renang, sepakbola, angkat besi, kalistenik, freeletics atau jentat jentit di kasur? berapa kali dalam seminggu? berapa menit? berapa repetisi? berapa set? kalau kasih saran yang jelas dok!

"Mas, mau nyobain tensi di leher?"
"Gak dok, pamit. bhayyy"

Menurut saya, bahas olahraga rutin itu lebih ke disiplin dan konsisten sih. Entah itu olahraga setiap hari, cuma satu kali dalam seminggu, atau olahraga satu tahun sekali itu juga tetap dinamakan rutin. Tapi beda ceritanya jika menginginkan hasil ada tujuan khusus.

Sorry, di atas hanya intro, sebenernya mau sharing Freeletics pada umumnya dan Freeletics Semarang khususnya.

FREELETICS

Bagi temen-temen yang punya cita-cita ngurusin badan, pengen langsing, sehat, kuat, tapi gak ada waktu buat olahraga. Kerja berangkat pagi pulang malam, dan mengeluh tidak adanya waktu untuk olahraga, sampai rumah udah capek, mau ke GYM gak ada waktu, giliran ada waktu tidak dibolehin sama Istri. Tenang, ada solusinya kok. Cuma butuh waktu 15-30 menit saja sehari.

"Duh gak ada waktu buat olahraga nih, pulang kerja udah malem"

Coba deh hitung dalam 24 jam, berapa jam waktu yang kamu habiskan buat usap-usap ngelus layar hape  mantengin timeline, feed IG, status whatsapp, nyimak obrolan group? Pasti lebih dari 1 jam bukan, atau bahkan sampai 4 jam lebih? Coba deh dikurangin dan luangkan waktu 15 sampai 30 menit saja untuk olahraga singkat. Gak perlu ke gym, cukup di rumah saja. Jika tidak tahu harus olahraga seperti apa, bisa coba download aplikasi Freeletics sebagai panduannya. Ini bukan postingan berbayar ya, bener bener tulus pengen nulis aja.

BTW, boleh lho saling follow di Freeltics https://www.freeletics.com/athlete/122020539


Di Freeletics, PT (Personal Trainer) itu disebut coach, merupakan program komputer Artificial Intelligence dalam bentuk apps berbasis iOS dan Android. Ada tiga apps: Freeletics Running untuk melatih stamina dan kemampuan berlari. Freeletics Gym, menggantikan fungsi PT di gym, persis di gym tapi ini kasih menu dan bacot via aplikasi. Lalu terakhir adalah Freeletics Bodyweight. Saya pakai yang ini, karena hanya menggunakan beban tubuh sendiri untuk latihan, ada panduan menu latihan serta video tutorial gerakannya, jadi meminimalisir kesalahan dan cedera jika dilakukan dengan benar.

Saya tertarik dengan Freeletics Bodyweight. Ini sesuai dengan keterbatasan saya soal waktu. Jadi saya bisa olahraga di rumah sepulang kerja atau bahkan setelah si bocil tidur. Ada yang bilang olahraga malam hari itu tidak bagus, jantungmu lho! nanti MATI lho! Halah Gembus! Saya pikir masih jauh lebih baik ketimbang tidak olahraga sama sekali.

"Latihan gitu-gitu terus, monoton, gak bosen, Mas?"

Iya, ada kalanya bosen ketika semua latihan di menu aplikasi freeletics sudah khatam, atau sudah melebihi PB (Personal best) pribadi, bahkan temen-temen kalian. Jika waktu itu tiba, coba gabung dengan temen-temen Freeletics baru yang ada di kota kalian, mungkin bisa lebih semangat. Seperti di Semarang, ada komunitas @freeletics.smg yang latihan keroyokan rutin tiap hari Rabu malam di Paragon dan Sabtu sore di Stadion Tri Lomba Juang. Gabung aja! Selain gratis, tambah semangat, bisa juga nambah kenalan dan teman.


"Mas, biar bisa bikin roti sobek gitu gimana caranya?" Elus elus perut bulet hamil 6 bulan
"KUNCINYA, DIET DAN OLAH RAGAAAH" Aku jawab serius dong, niru wajah Bravestone di Jumanji.
"Aku udah gak makan nasi, tapi masih gini gini aja" congkel-congkel lubang udel
"Gak makan nasi, tapi ngemilnya mendoan, bakwan, risoles, masih minum teh dan kopi manis. Ya sama aja"
"ya itu mas, aku gak bisa lepas dari yang namanya gorengan, gak lengkap kalau gak makan gorengan" alesan pertama
"hmmm..." tarik nafas, pernafasan api bentuk pertama
"Terus kalau gak makan malam, dimarahin emak" alesan kedua
"hmmm..." tarik nafas, pernafasan api bentuk 12, sudah siap nebas nih!
"Terus aku gak ada waktu buat olahraga, capek juga, mas!" alesan pamungkas
"BODO AMAAAT!" TEBAS!

Kenapa gw yang sewot sih, sehat kan urusan masing masing, kita cuma bisa menyarankan dan memotivasi yang terabaik. Urusan hasil, tergantung diri sendiri. Olahragalah sesuai kemampuan dan sadari batasan diri masing-masing. Stay healthy, stay fit.

Frustasi gak? Sudah jentat jentit latihan perut tiap malam selama sebulan lamanya, tapi six pack tak kunjung nongol, perut tidak membentuk, malah terlihat mlembung, mbleber kanan kiri. Jadi begini, kali ini saya akan berbagi pengalaman intermittent fasting untuk mendapatkan six pack.

Jadi, selama sebulan lalu saya mencoba membentuk six pack dengan latihan dari aplikasi "six pack dalam 30 hari". Selama latihan ini saya tidak mendapatkan banyak keringat, padahal sudah latihan double, badan cenderung hangat saja.

Terus perut six pack gak?
Egak, perutnya masih sama seperti di awal. Tapi, dari aplikasi tersebut saya jadi belajar gerakan-gerakan yang cocok dan efisien untuk mengencangkan perut. berapa repetisi dan berapa set yang dibutuhkan.

Kenapa tidak bisa six pack, padahal sudah latihan perut?
Saya jadi sadar, latihan tersebut hanya untuk mengencangkan perut, menguatkan otot perut. Kamu mau sit up 300 repetisi tiap hari sampai pantat lecet, jentat jentit tiap malam sampai perut njarem, jika kadar lemak masih di atas 20%, sixpack gak bakal kelihatan.

Intinya adalah diet, diet itu harus defisit kalori, kalori itu makanan, jadi harus kurangi makan.

RUMUS
CUTTING  (membakar lemak tubuh) = Diet = Defisit kalori
BULKING (menambah massa otot tubuh) = Surplus kalori

Apa itu Intermittent Fasting?

Kemudian saya mendapatkan pencerahan, mendengar kabar dari mas @didut bahwa dia berhasil menyusutkan berat badannya hingga 10 kilo dalam 2 bulan ini dengan metode intermittent fasting. Wow, amazing. Jadilah saya meniru caranya.

Intermittent Fasting adalah puasa, tidak makan selama 16 jam dari pukul 8 malam hingga 12 siang. Boleh minum air putih sebanyak-banyaknya supaya tidak merasa lapar dan dehidrasi, boleh minum kopi atau teh, tanpa gula. So simple!

Tujuannya intermittent fasting adalah mengurangi kalori yang masuk dari TDEE (Total Daily Energy Expenditur), alias defisit kalori. Dengan begitu, akan merangsang tubuh untuk membakar cadangan lemak yang ada dalam tubuh. Ingat, setiap orang memiliki kebutuhan kalori berbeda tergantung jenis kelamin dan aktivitas harian.

Manfaat Intermittent Fasting, hasil rangkuman dari membaca artikel lainnya adalah menurunkan risiko diabetes (jelas, kan gak minum gula), menurunkan tekanan darah, menurunkan risiko penyakit kardiovaskular, pencernaan lebih lancar, dan tentu saja turunnya kadar lemak dalam tubuh

Hitung TDEE di sini= https://tdeecalculator.net

Jadi gak sarapan dong? kan sarapan itu penting, bro!

Abaikan persepsi itu dulu jika melakukan intermittent fasting. Terlebih lagi, belum ada literasi yang menjelaskan jika sarapan pagi itu lebih penting daripada makan siang atau makan malam. Ini hanya faktor kebiasaan saja (boleh tidak setuju statement ini).

Melakukan Intermittent Fasting berarti kita berkomitmen untuk menjalankan pola makan secara teratur dan memberikan waktu bagi sistem metabolisme untuk beristirahat.

Selama puasa, menu makan siang saya adalah telur rebus 2 butir, brokoli kukus, tempe, dan dada ayam. Untuk cemilan sore, saya makan buah seperti pepaya, melon atau buah naga. Untuk minum juga hanya air putih saja, kadang ngopi sore hari ketika malamnya akan melakukan olahraga untuk menambah tenaga. Untuk malam harinya saya makan biasa. Ingat! jumlah asupan kalori harus defisit dari TDEE (Total Daily Energy Expenditur).

Garis besarnya, saya mengurangi asupan karbo dan gula, ini ngefek banget.

Lihat postingan ini di Instagram

Sebuah kiriman dibagikan oleh Slamet Riyadi (@slamsr) pada 12 Sep 2019 jam 1:34 PDT

Workout ketika Intermittent Fasting

Selama intermittent fasting, saya tetap melakukan olahraga, basic calisthenic seperti pull up dan push up, ditambah latihan perut seperti plank, climber, sit up, cruch selama 20-30 menit saja. Itupun tidak tiap hari, paling hanya 3/7 hari, tidak serutin biasanya yang 5/7 hari latihan. Seandainya ditambah cardio, lari, pasti akan lebih banyak membakar kalori. Sayang sekali, saya gak sempat lari pagi atau lari setelah kerja, paling saat weekend saja.

Dalam hitungan hari saja, tidak ada satu bulan, berat badan saya berkurang 2.5 kilogram dan garis six pack sudah kelihatan.

Tips :
-Selama puasa, jangan menyimpan cemilan-cemilan terlarang di kulkas, seperti roti, cake, kopi cappucciono sachet, keripik singkong berbumbu, jajanan intip, karena kadang bikin khilaf ngemil.
-Masak sendiri, supaya tahu asupan kalori.

Gimana progres kalisteniknya? bahu, dada sudah mulai muncul garis belum? tambah kuat? perut sudah sixpack, kotak, jajaran ginjang, bentuk batako atau masih bunder ser? hehehe tetap semangat.

Postingan kali ini niatnya bukan mau ria, apalagi pamer. Tapi, sekadar sharing saja tentang Muscle-up. Semoga berfaedah.

Apa itu Muscle Up?
Muscle-up, dalam bahasa Jawa artinya gandulan ngangkat awak (asal). Muscle up adalah kombinasi antara pull up dilanjut dips. Jika mahir gerakan ini, selain kuat, otot terbentuk, bakal berguna banget ketika betulin genteng, naik plafon, atau betulin tandon air.

Dalam kalistenik, muscle-up merupakan gerakan yang menarik untuk dilihat dan dipelajari namun cukup susah, karena meskipun fasih angkat barbel 100kg, push-up ratusan kali, pull-up dan dips, kamu belum tentu berhasil melakukan gerakan ini dalam sekali coba, lho (curhat sedikit).

View this post on Instagram

A post shared by Slamet Riyadi (@slamsr) on Mar 23, 2019 at 12:00am PDT

LATIHAN MUSCLE UP

Yes, akhirnya naik level, saya sekarang sudah bisa Muscle up, pulang dari kolam renang langsung pengen ntraktir nasi padang. Bisa intip video di atas.

"On progress..." Kata-kata yang terucap adalah janji, termasuk juga komentar yang ada di sosial media. Harus ditunaikan. Mulai hari itu saya tentukan goal, yaitu muscle up.

Cukup lama saya berlatih, hampir 2 bulan lamanya. Karena latihan di luar cukup menyita waktu, maka saya bikin sendiri  pull up bar di kusen pintu (semoga pintunya kuat digandulin daging dan tulang 68kg ini). Saya mulai latihan pull up, explosive pull up, dips, dilanjut latihan momentum sebelum ke menu utama.

Selain belajar langsung dari mentor berperut batako asal Salatiga, saya juga mencari referensi tutorial dari youtube. Yang mau belajar, bisa ikut cara paling mudah dan efektif dari THENX berikut ini https://www.youtube.com/watch?v=IGk_bRJB5Mg


Latihannya harus fokus dan serius?
Egak, seandainya latihannya lebih serius dan fokus, bisa jadi 1 bulan saja sudah bisa muscle up. Namun dengan beberapa catatan khsusus (sudah bisa pull up minim 10x)

MUSCE UP PERTAMA

Begini ceritanya:
Tidak ada yang aneh pagi itu di kolam renang Singampon Ungaran, kolam renang langgganan saya. Masih seperti hari biasanya, tukang parkirnya belum ganti masih item dan belum nambah tingginya, langit hanya sedikit abu-abu dan berawan, angin tetap berhembus semilir, gunung ungaran juga masih kokoh di belakang sana. Yang sedikit aneh hanya orang-orang di kolamnya, 70% nongkrong di pinggir kolam, berjemur, kakinya menghalangi yang sedang berenang. Sepertinya harus ditambahkan beberapa peraturan baru di kolam renang.

Oiya, di rumah tidak bisa praktek muscle up karena jika nekat dipaksakan, kepala bisa gegar otak menghantam kusen pintu dan tembok. Maka dari itu saya ke kolam renang Singampon, kebetulan ada ada Pull-up Barnya.

Lanjut... Entah ada tenaga dari mana, tiba tiba pengen praktek Full Muscle up. Sebagai awalan saya stretching seperti biasanya, kemudian pull up di tiang yang pendek sedada, "sat set set"  eh badan bisa naik ke bar dengan mulus sebanyak 5 repetisi. Merasa kuat, kemudian saya coba lagi di tiang paling tinggi , eh kok bisa langsung Muscle up 5 repetisi juga.




"YES YES!" dua tangan saya mengepal disusul senyum mengembang, senangnya minta ampun. Lalu buru-buru saya ambil kamera dan merekam muscle up untuk set ketiga seperti video di atas, namun cuma dapat 4, lemes ternyata!

Akhirnya janji dan goal berhasil dilunasi, level up. 

Lalu, apa lagi nama nama gerakan di calisthenics yang keren? front lever, human flag, hand stand? mari dicoba satu-satu.

"Mas, calisthenics bisa buat nurunin berat badan?"

"BISA DHUOOOONG" Jawab saya dengan suara rantang.

Sangat bisa, gak cuma nurunin berat badan, mau membentuk badan juga bisa banget. Jadi ingat dulu waktu masih skinny fat, tinggi 171cm berat 68.6kg, dada rata, tulang dadanya pating nylongat dengan perut mblending buncit. Pokoknya terjadi kemaluan kalau lagi di kolam renang.

Setelah program cutting selama 2 bulan, dengan menu push up - climber - dips - plank dengan jadwal latihan 5/7hari, bobot turun 2kg jadi 66kg. Perut lumayan menipis dan ada bagian yang menampakkan bentuk aslinya. Tapi, entah kenapa masih malu kalau telanjang dada di kolam. Emang bawaannya malu-maluin kayanya sih.

"Kasih menu training dong, mau ngecilin perut dan paha"

Untuk memberikan menu latihan lidak lantas tebas sama rata, harus diperhatikan juga tinggi, berat badan dan riyawat kesehatan. Misalkan punya cidera punggung, angkel, atau lutut. Karena akan mempengaruhi menu latihannya.

Untuk yang mempunyai riwayat cidera seperti saya, keseringan cedera angkel dan lutut membuat saya kesakitan jikalau harus melahab menu jumping jack atau burpees. Harus mencari menu lain yang aman buat dengkul.

View this post on Instagram

A post shared by Slamet Riyadi (@slamsr) on Feb 3, 2019 at 7:02pm PST

"Oke, kamu menu latihannya ini, itu, anu, inu. Repetisi cukup segini dan set segitu, tiap hari ini, liburnya ini. Yang paling penting harus KONSISTEN ya, dan makanannya dijaga. Gimana, siap?"

"Aku rak kuwat, mas! gak yakin bisa konsisten, dan gak bisa ninggalin makan." ngomong tanpa dosa

"OKE, BHAAAYYYY!" banting piring sekalian mie ayamnya.

Masalahnya adalah, bagi pemula yang pertama mencoba pasti akan merasa susah memulai, gerakannya belum benar, dan tidak kuat. Hal tersebut normal kok, dulu saat pertama kali mencoba latihan push-up, plank, chair dips, cliber juga tidak lantas bisa 20 repetisi dalam 5 set. Push-up hanya kuat 10, dips mentok di 10x2 sudah lemes lengan rasanya kebas, plank pun gak sampai 30 detik. Tapi seiring waktu otot akan terus adaptasi supaya lebih kuat jika latihan dilakukan dengan konsisten, serta diberi waktu yang cukup untuk istirahat. Soo jangan mutung dan tetap semangat. Tetap haus informasi dan cari referensi gerakan yang bena dan efisien.

5 Hal Yang perlu diketahui Bagi Pemula Calisthenic

1. Pelajarilah gerakan basic calisthenic dengan benar. Basic Calisthenics itu cuma push dan pull. Sebagai contoh push adalah push up dan pull adalah pull up. Kalu kaki paling cuma squat.
   
   Bahu kiri saya pernah cedera, nyeri dan sakit jika dipakai latihan, ada suaranya ketika diputar dan nyeri pinuk. Itu semua karena gerakannya belum tepat dan terlalu bersemangat latihan. Maka banyak-banyaklah cari referensi untuk gerakan yang benar untuk mengurangi risiko cidera. Bisa juga belajar dari masternya dan cari trainer.
   
   
2. "Aku mau cepet kurus dan berotot, kudu latihan tiap hari!" Big No! Otot juga perlu istirahat kalik! berikan otot waktu untuk istirahat, memperbaiki diri dan berkembang. PR pertama bagi pemula adalah mencari jadwal latihan yang tidak bisa diganggu gugat.
   
   Dulu pertama kali latihan saya ambil waktu setelah pulang kerja, kerjaan rumah selesai, setelah bocah tidur dan sesudah kecup istri. Sekitar jam 8 malam dengan jadwal latihan 4/7 hari. Yang terpenting adalah tetep konsisten menjalani jadwal latihan minimal 15 menit dalam sehari. Seiring waktu otot akan terbiasa dan waktu 1 jam pun masih terasa kurang.
   
   
3. Bagilah jadwal dan menu latihan. Contohnya senin push up dan squat, selasa libur, rabu pull up dan squat, kamis libur, jumat push up dan squat, sabtu pull up dan minggu libur.  Jangan latihan gerakan yang sama dan otot yang sama tiap hari karena akan memperlambat perkembangan otot, selain itu juga bikin bosen jikalau menunya itu itu mulu. Carilah variasi yang efektif. Masih ada yang namanya Arrow push up, muscle up, chin up, burpees, front lever, human flag, namanya keren-keren bukan?
   
   
4. Makan yang teratur, bergizi dan tentunya menu yang sehat. Otot juga perlu asupan nutrisi yang cukup untuk perutumbuhannya, terutama protein. Pelajari dulu kebutuhan TDEE ( Total Daily Energy Expenditure) Bahasa gampangnya, TDEE adalah Jumlah energi yang dikeluarkan tubuh. Pelajari juga jumlah kalori yang terkandung pada tiap makanan yang kamu makan. Ini penting, pelajari dulu.
   
   Kalkulator TDEE, buka website ini: http://tdeecalculator.net/
   
   Intinya adalah:
   
   Kalau mau NAIK berat badan, Energi MASUK harus LEBIH BANYAK dari TDEE.
   Kalau mau TURUN berat badan, Energi Masuk harus KURANG dari TDEE
   
   
5. Temukan pasion dan tujuanmu latihan Calistenics.  Bisa baca Tujuan dan alasan saya calisthenic dulu, karena untuk mendapatkan hasilnya tidak ada yang instan. 

Sekarang saya cukup menjaga stamina saja dengan latihan rutin, dan sedang mencoba menu latihan yang belum khatam, yaitu Muscle up. Semoga dalam 2 bulan ini bisa khatam, minimal 2 repetisi. Tetap sehat, tetap semangat.

"perutnya sudah kaya jojo belum, mas?"

Sialan nih Jojo. Gara-gara dia, standar kualitas roti sobek jadi makin tinggi!

Sik... sik... sik... kenapa kok pamer foto buka baju segala? nanti diPM cowok lagi lho, Bro!
Tenang, nanti di paragraf ke 15 pada kalimat terakhir ada alasannya kok.

CALISTHENICS ITU APA?

Karena di Judulnya ada kata "kalistenik" jadi saya carikan dulu artinya di kamus terdekat.

Kalistenik, diucapkan /ka·lis·te·nik/ (bahasa Inggris: Calisthenics) adalah bentuk latihan dengan cara memaksimalkan penggunaan berat tubuh kita sendiri dalam proses membentuk otot.

Sudah paham? kalau belum, ini saya artikan yang lebih njlimet.

Menurut saya sendiri, intinya adalah latihan fisik supaya lebih sehat, kuat, dan tentunya badan lebih enak dilihat kalau sedang buka baju, berenang misalnya? atau pas selebrasi menang bulutangkis? atau pas kerja bakti?  Nah, caranya dengan memanfaatkan berat tubuh sendiri. Jadi gak perlu pakai alat seperti khusus di GYM, terutama buat yang istrinya cemburuan dan gak rela kalau ditinggal dolan seperti sa_.... ah sudahlah.

Pokoknya gitu lah.

KENAPA LATIHAN CALISTHENIC?

"Kowe kan wis payu, kok ijik latihan fisik?" tanya teman yang lagi program mengecilkan perut. FYI perut temen yang nanya udah seperti hamil 7 bulan. Lagi latihan juga, tapi di GYM.

"Biar tetap sehat dan kuat, bro" alasan lainnya masih saya simpan dan saya pikirkan. pffftt

Jadi, cerita sebenarnya begini:

Suatu ketika pas naik tangga ke lantai 2 di kantor, nafas seperti tidak beres, menggeh-menggeh gak beraturan. Dari situ saya mulai bertekad untuk rutin olahraga (lagi) lari dan berenang supaya nanti di waktu tua masih sanggup diajak anak treking naik gunung. Pada awalnya sih itu.

OK, nafas dan stamina sudah mulai bener, kemudian negara air menyerang.

Waktu rutin renang di Kolam renang Tlatar Boyolali, di suatu sore hari yang hujan deras, ada mas-mas yang renangnya kaya ikan pesut. Gila, Kenceng banget. Pakai satu tangan bisa, tanpa tangan pun gak melambat malah seperti pinguin. Alien nih! Bukan manusia normal!

Pas dia keluar dari kolam dengan celana renang corak macan (coraknya nyentrik amat), terlihatlah bentuk dada, pundak dan perutnya. Badannya gempal, perutnya tidak ada 6 kotak, tapi nampak ada bekas bentukan otot. Tapi bagus, njuk pengen. Dasar cah pengenan.

Ceritanya ada di sini : Menari Dalam Hujan

"Bun, aku ke GYM ya" Rayu saya ke istri yang berujung cemberut dan muncul kata "Nggaya! gak usah, di rumah saja"

Dari situ saya mulai melirik Calisthenics karena bisa dilakukan di rumah dan di mana saja tanpa butuh alat khusus, hanya pakai bobot badan saja. Alasan lainnya karena  istri tidak rela jika saya pergi ke GYM dengan alasan olahraga, mungkin curiga saya kecantol "dumbbell", kepleset treadmill atau kena colek barbell gemez. Mungkin lho.

SEJAK KAPAN MULAI CALISTHENIC?

Saya memulai latihan kalistenik sejak Februari 2018 hingga sekarang September. Jadi masih masuk dalam kategori pemula dan cetek soal kalistenik, pull up dan dips saja belum bener, apalagi musle up.  Jadi jangan dibully ya, yok sehat bareng-bareng.

Mohon maaf juga buat pembaca setia (emang ada?) saya jadi jarang update blog ini karena hal tersebut. Mau nulis di tempat kerjaan gak fokus, di rumah juga lagi banyak kegiatan seperti angkat beban batako, ngerek ember adonan pasir dan semen, dan kegiatan pertukangan lainnya. Lagi renovasi rumah soalnya. Belum lagi dibajak si boy buat nonton tayo, baby shark, family finger dan teman temannya.

View this post on Instagram

A post shared by Erfix Bahtiar (@erfix) on Dec 1, 2017 at 4:59am PST

APA SAJA LATIHAN CALISTHENICS?

Saya tidak lantas tebas tanpa ilmu dasar. Saya mencari mentor, karena kalau tidak diawasi bisa jadi kurang maksimal, salah posisi, terlebih jangan sampai salah gerakan bisa cilaka.

Kebetulan punya kenalan yang hobi foto mbediding pamer batako, dada dan bahunya bakoh seperti  beton jalan tol bawen, dikit-dikit ngeflag, dikit-dikit handstand, namanya Mas Erfix Bahtiar. Seniman bergelar vokalis bersuara merdu, songwriter, fotografer merangkap videografer ini adalah Legend kalistenik di Salatiga.

Setelah konsultasi dan curhat goal yang pengen dicapai, akhirnya dikasih PR di rumah untuk latihan rutin minimal 15 menit dalam 5/7 hari selama 3 bulan untuk tahap cutting. PR-nya adalah Push-up, climber, dips, plank sekuatnya saja minimal 15 menit. Di awal-awal latihan belum ada 10 menit sudah ndredeg dan njarem. Lama-lama otot jadi terbiasa, sampai saat ini waktu sejam latihan masih dirasa kurang.

PERNAH CAPEK ATAU MAU BERHENTI  CALISTHENICS?

Selama 8 bulan ini saya berusaha rutin latihan 5/7hari, namun belum bisa konsisten, karena kadang ada saja slempitan kegiatan yang membuat terpaksa mandeg latihan. Pernah males dan pengen berhenti, tapi saya mengingat-ingat lagi tujuan kenapa memulai kalistenik. Lalu saya melihat lagi foto hasil googling di bawah ini sebagai bonus dan goal selanjutnya.

Brodibalo

Maka dari itu saya mulai mencari waktu luang yang sekiranya bisa rutin. Tidak perlu lama, cukup 15-30 menit saja sudah cukup, yang penting rutin dan disiplin. Dan akhirnya hasilnya kelihatan juga walaupun tipis-tipis sudah bahagia. Mau foto progress boleh, tapi jangan sering sering, nanti kalau gak kunjung kelihatan bisa patah semangat, 2 bulan sekali lah cukup sebagai penyemangat.

"You should exercise based what time is convenient for you
For some people, they feel more comfortable exercising before bedtime
At the end, what matters is that you exercise regularly and consistently"

Okay kayanya segitu aja curhatnya.

Catatan saya:

- Bagi saudaraku yang sedang, akan, ingin, mengecilkan badan menuju badan sehat dan ideal. Lanjutkan, 15 menit sehari itu sudah cukup asalkan rutin dan disiplin.

- Bagi yang diet (mengurangi berat badan) dengan mengganti pola makanan sehat itu bagus, atau mengurangi kalori yang masuk juga bagus. Tapi ingat, harus defisit kalori namun kebutuhan protein tetap dicukupi.

-Tidak kalah penting harus diimbangi dengan latihan fisik juga secara rutin, hasilnya akan mengejutkan.