Saya suka dengan slogan "berbagi tak pernah rugi" dari Rotifresh dan "berbagi tak pernah mbayar" slogan KOBER dari para betmen bosok.
bandingankan kalimat berikut "apa yang akan kita dapatkan?" dan "apa yang bisa kita berikan?" anda akan memilih yang mana?

Saya misalkan saja seperti ini, saat kita kumpul-kumpul dirumah teman dan semuanya berharap akan disuguhi cemilan atau minuman, akan tetapi yang punya rumah hanya menyuguhi air putih karena tanggal tua duitnya cupet, dan kita tetap berharap akan ada cemilan dari tuan rumah, maka apa yang akan terjadi? yang akan terjadi hanya kelaparan, perut keroncongan atau mungkin yang lebih parah akan ada yang mengatakan "hamatanyaa kok cuma dikasih air putih!!" nah itu menandakan kita berharap.

Nah daripada kita berharap, bukankah akan lebih baik kalau kita saling berbagi, bukan hanya berharap, tetapi mengusahakan. Jadi setiap orang yang ada disana saling berbagi apa yang dia punya, memberikan sedikit apa yang masing individu punya untuk kepentingan bersama, karena sekecil apapun itu akan berarti.

Saya juga paling suka dengan acara yang seperti ini, masing masing orang meberikan hadiah apapun dengan harga maximal 10.000 rupiah dan dibungkus kado, jadi setiap orang yang ada disitu tidak akan tahu apa yang akan mereka terima dalam kado tersebut. lalu masing masing hadiah nomori. Hal ini akan menjadi suprise kejutan yang tidak akan terduga, mungkin ada sandal jepit, celana dalam, gunting kuku, tahu bacem, atau apapun akan menjadikan kejutan. Nah disini kita mempraktekan apa yang disebut dengan "Berbagi" dan "Memberi" bukan sekedar "Meminta", masing-masing orang memberikan apa yang mereka punya, tanpa ada yang menggantungkan atau berharap.

Berbagi tak pernah Mbayar!!! eh Rugi!! hehe

salam mesrah
@slamsr


.

Libur panjang tak terasa sudah berakhir ya?. Kemarin selama libur panjang, sengaja mampir ke pasar, memeriksa situasi di Pasar Gunungpati *pasang badge lurah pasar*. Tak disangka saya menukan seorang penjual obat yang cerdik, hmmm mungkin bisa dibilang kreatif walaupun rada gak nyambung dengan obat yang dia jual.

Penjual obat perutnya gendut, kumisnya lebat rada kriting, megang mic dengan lantang sambil promosi obat yang dijualnya, dia menjual obat diabetes atau obat kencing batu gimana gitu, whotever lah!! Dia mendemonstrasikan khasiat obatnya dengan menaruh krikil yang diletakkan di cawan, lalu di kasi air teh. kemudian obat jualannya digerus dan dicampurkan diatas krikil tersebut, anda pasti tidak percaya, tapi percayalah BELIEVE IT OR NOT!! BELIEVE IT!!. tak disangka kerikil itu luntur warnanya terkena obat, sebegitukah dahsyatnya obat itu?!! atau hanya trik sulap Slam juga kuya?!!. Tapi ada saja lho yang membeli obatnya.

Ada ada saja yang dilakukanya penjual obat untuk menarik perhatian, Ada lagi triknya yaitu dengan cara menaruh foto-foto  wanita cantik  berbadan sexy, montok , bohay berpose syur.. *wah senut senut, celana tiba-tiba jadi kekecilan hehe*, saya rasa gak semua orang yang berkerumun berkumpul didepan tukang obat itu tertarik untuk membeli obat, tapi saya rasa lebih tertarik dengan foto-foto syur yang dipertontonkan.

Ada ada saja cara orang mencari nafkah ya? sebuah tekhnik marketing cerdik tapi agak saru!!
kalau Saya berpikir 1001 kali untuk membeli obat dari penjual obat kaya gitu! BAGEMANA DENGAN ANDA?

Salam
@slamsr

 .

Eh sebentar lagi Lebaran ya? *belum belum udah ngobrolin lebaran ik!!*
oh iya, ngemeng-ngemeng soal lebaran pasti gak afdol kalo tidak mengucapkan selamat lebaran kan? ya tho?!

Hmmm jadi begini, berabad-abad yang lampau, Jaman saya masih muda, masih ABeGeh kinyis-kinyis masih jarang yang punya Hengpon, jadi kalau berkirim salam dengan teman nan jauh dimato pakai Kartu Lebaran. Gak jarang beli di toko dan kalo ada waktu bikin sendiri biar ngirit dan berkesan "niat" nya. *ah senyum-senyum sendiri kalo inget jaman muda dulu*

Tapi sekarang Kartu lebaran terkesan merosot pamornya, pak POS yang saya jumpai di warung kucingan bilang begini "Banyak orang nyangka kartu Lebaran ditinggalkan. Tidak benar itu. Memang sejak tahun 1996 ada HP, kartu Lebaran volumenya turun sampai 50 persen, tapi sekarang trennya kembali naik". Membuat saya semangat, Jadi mungkin untuk 100 tahun kedepan kartu lebaran tidak akan punah.

Nahh sekarang sudah zamanya Mobile, orang mempunyai alat komunikasi yang canggih yang dinamakan Handphone, Ucapan Selamat Lebaran bisa lantang disampaikan real time tanpa harus nunggu berhari-hari. Tinggal pencet tat tit tut langsung nyambung "Halooo Assalamualaikum bro, wahh Slamet Idul FItri Bro!! semoga menjadi keluarga yang sakinah mawadah warohmah ya bro!!! dan cepet dapat momongan ya hehe" *kok berasa ucapan nikah ya?* whotever lah yang penting ucapan Lebarannya sudah tersampaikan.

Nahh untuk kalangan pelajar *ehem... angkat kerah*, yang pulsanya limit, lagi berhemat, bisa dengan cara yang sangat murah yaitu dengan SMS (Short Message Service). Tinggal tulis draft ucapan selamat yang puitis dan disertai ayat-ayat serta dalil, lalu kirimkan secara masal, tinggal pencet 1 tombol kirim ke semua nomor di phonebook, ditunggu makan opor ayam dan sambal goreng pesan pun seketika tersampaikan. Nahh SMS seperti ini yang saya benciiiiiihhh, terkesan tidak spesial, tidak khusus dan tidak berkesan. *banting hape*

Nahh Saya mau ngobrolin soal Kartu Lebaran!!, menurut saya ada empat nilai lebih kenapa lebih memilih kartu Lebaran sebagai media silaturahim dibanding SMS dkk.
1. Pertama, dipandang dari segi etika, dengan kartu Lebaran akan terkesan lebih menghormati orang yang dituju, terkesan niat dan sangat menghargai, dan akan lebih berkesan lagi kalau disertai parsel dan bingkisan lebaran hehehe.
2. Kedua, dilihat dari sisi Estetika. "Kartu Lebaran mempunyai nilai seni karena bentuknya yang beragam. terkesan mewah dan spesial, bahkan ada juga lho orang yang mengoleksi Kartu Lebaran," *eh estetika itu artinya apa ya?* gubrakkk.
3. Ketiga, kartu Lebaran adalah data otentik bahwa pengirim pernah menjalin silaturahim dengan orang yang dituju. karena sudah tau alamat rumah si penerimanya. terasa kekeluargaan banget. *melirik orang yang asal menandai dalam foto ucapan lebaran di Facebook*
4. Keempat, Lebih Romantissss kalau di Kartu lebaran dikasih gambar hati dan rayuan hehehe *yang ini gak usah dibaca*.

Tapi bagi orang yang tidak memiliki waktu banyak dan sok sibuk seperti saya ini sering mengeluh, karena harus berepot-repot ria pergi ke kantor pos, pasang perangko, dan tidak jarang harus mengantri.

Whotever lah, pokoknya Kartu Lebaran IS THE BEST!! dan bernilai lebih tinggi karena didalamnya terkandung rasa hormat, estetika, etika dan seni. Ahh aku mau beli pulsa sms 2000ah, terus menandai (tag) Kartu lebaran di Foto  Facebook ahhh hehehe

NB : rumah saya terbuka untuk siapa saja yang mau mengirim parsel, ditunggu parsel dan kartu lebarannya dirumah saya ya hehehe
@slamsr


.

.

Kebo/ngebo alias susah bangun, masih nyambung dari bagaimana bangun sahur kemarin untuk bangun sendiri, nah ada kala kita ditugaskan membangunakan sesesorang, Tapi stress sendiri kalo disuru membangunakan sahur makhluk seperti ini. Menurut saya Cara membangunkan orang ngebo itu ada 3 level kesulitan. CEKIDOT!!

Cara membangunkan Tukang Ngebo Level 1.
Tukang Ngebo Level stadium 1, masih taraf normal dan mudah dibangunkan :
1. tiup-tiup telinganya, disebul kaya orang tiup kompor, "mas mas bangun mas!! waktunya sahur"
2. Tarik kakinya, sambil panggil-panggil namanya yang lembut "ndes tangi ndess!!! saur gak??!!" (kebetulan namanya desti)
3. tampar pipinya dengan mesrah, sambil sebut namanya "plak plok, su tangi su!!" (kalau namanya sukopret)
4. Ciprat ciprat dengan air, biar bisa bangun kena airnya, jangan lupa panggil namanya
5. Belai belai rambutnya dengan lembut, "NDUL bangun, sahurr ndul!!" (kalau namanya pandjul)

Cara membangunkan Tukang Ngebo Level 2.
Tukang Ngebo Level stadium 2, lumayan parah!! dan perlu agak kasar sedikit :
1. Jerit sekenceng-kencengnya tepat di tellinga, sambil telinganya ditarik "Woyy tangi masss!! bangun!!"
2. Tarik kakinya, banting ke lantai! "Ndes tangi Ndes!!! GUBRAK"
3. Tampar pipinya, sampai kelo perlu sampai pipinya bertato telapak tangan "Tangi SU!! pret!! bangun!!"
4. Guyur dengan air satu bak mandi, biar sekalian mandi pagi, kali ini gak usah panggil namanya!!
5. Jambak rambutnya, acak acak rambutnya, rontok ya KAREPMYUUU deh!!!

Susah Bangun Sahur?
kalo anda mengalaminya berarti satu genk dengan saya!!! TOS horee ada temannya.
susah betul buat bangun sahur, padahal segala macam cara dan tips sudah dilakukan seperti jopa-japu, komat-baca mantra, bakar menyan, berdoa sebelum tidur, niat ingsun bangun sahur, pasang alarm analog, setting alarm volume paling pol, meminta ditelpon dan diSMS bertubi-tubi *lirik yang nelpon sampai 60 kali* tapi tetap saja susah bangun.

Saya ini hidupnya seperti anak kost, serumah hanya berdua dengan kakak perempuan, dirumah cuma mampir tidur. Ya sudahlah... mungkin tips berikut bisa membantu untuk bangun sahur. CEKIDOT!!

1. Belilah Jam Waker yang super besar yang suaranya menggelegar seperti bunyi kapal laut, JEDOOOOTTTT *membayangkan Jam wakernya Spongebob*. Kalau tips ini tidak bisa membangunkan anda, paling tidak anda sudah membantu tetangga untuk bangun sahur.

2. Kalau kamu punya Hengpon, setting Volumenya yang paling kuwenceng dan letakkan ditempat yang jauh dari jangkauan tangan dan kaki anda. Soalnya pengalaman alarmnya sudah bunyi dan terbangun malah langsung dimatikan dan lanjut mimpi indah. Kalu baiknya ditaruh ditempat yang langsung membuat anda semangat sahur di meja makan, kamar mandi asalkan anda masih bisa mendengar suaranya. Misalnya Taruh di dekat meja yang sudah diisi Air satu ember. nah air itu nanti bisa untuk cuci muka atau kalo raja tega ya bisa diminum maka anda langsung segar.

3. Kalau anda punya piaraan semisal ayam, kucing, buaya, tikus atau anjing bisa kita berdayakan, letakkan alarm didekatnya, jadi saat anda mematikan alarm si ajing akan bangun dan menggigit tangan anda makan andapun bangun mengelus-elus jari sambil berdoa *masih utuh gak nih jariku*. Dan dianjutkan anda berdoa supaya si anjing tidak rabies.

Disebuah pemancingan, kami terperangkap dalam sebuah gubug, seperti kandang burung, ya betul hanya ada kami berdua disana menunggu waktunya berbuka puasa. Aku hanya bisa diam *dag dig dug* dan curi-curi pandang kepadamu, kau pun tersipu malu dan memalingkan wajah namun Aku tetap memandangimu.

Kami berdua lesehan duduk berdampingan meluruskan kaki. Dari dalam gubuk ini kami bisa memandang, melihat jelas pantulan sinar bulan dari Rawa Pening Ambarawa, langit semakin redup, titik-titik cahaya lampu mulai bermunculan dari rumah penduduk. Sepertinya akan segera tiba waktu berbuka puasa, kurang beberapa menit lagi, namun ikan yang kami pesan belum juga tercium harumnya. Ya kami memesan ikan bakar untuk berbuka puasa.