Benang Merah Kehidupan

Wednesday, June 01, 2011

LAHIR, MATI, TAKDIR


Coba bayangkan ada seutas benang merah yang menjuntai dan
ujung-ujungnya terikat satu pada pohon beringin dan
satunya lagi ke pohon kamboja.

Benang itu bisa saja terikat dengan tegang kencang seperti mau putus,
sedikit menjuntai tergantung seperti kabel listrik dijalan-jalan, atau bahkan semerawut tak beraturan mengulung disana sini.

Tetapi yang pasti kedua ujungnya TETAP dan PASTI.


Itulah kehidupan kita, kedua ujungnya sudah pasti. LAHIR dan MATI.
Kelahiran dan kematian, Pertemuan dan perpisahan, Tapi bagaimana kita menjalankan hal diantaranya itulah yang membedakan satu orang dengan orang lain, dan di dunia ini tidak ada yang sama, bahkan orang yang kembar lahir dari rahim itu pun mempunyai perbedaan bukan?.

Kita tidak bisa memilih untuk lahir dari rahim siapa, entah itu anak raja, selebritis, dari orang kaya atau miskin, atau hanya anak yang lahir di kolong jembatan, itu namanya TAKDIR. Kita tidak bisa mengubah takdir, tapi masih bisa merubah masa depan kita.

Bila kita lahir dari anak orang kaya dan mati dengan kaya itu hal yang biasa.
Bila kita lahir dari Orang tua yang miskin, kita bisa menyalahakan orang tua kita,
Tapi bila kita lahir dari orang yang miskin dan mati dalam keadaan tetap Miskin ITU SALAH KITA.
Setiap orang Berbeda-beda dalam menjalankan kehidupan, tergantung bagaimana kita menjalani kehidupan ini.

Masihkah kita hanya mengeluh dan tidak melakukan apa-apa? kini saatnya kita melangkah kedepan, positif thinking, berubah menjadi manusia yang lebih baik! Lets Change The World!!


"Just living is not enough. One must have sunshine, freedom, and a little flower"
-Hans Christian Andersen

You Might Also Like

9 komentar

  1. haloo slam :D

    kayaknya lagi galau nih, hehehehe
    smangaatt!!!

    ReplyDelete
  2. halo mba hart
    iya nih, meloww abis kayanya sebelum diwisuda

    ReplyDelete
  3. memang kehidupan seperti benang merah yang dikaitkan di dua pohon, saya setuju kita yang menentukan apakah benang itu bisa bermanfaat, misalnya menjadi gantungan baju, atau merugikan orang, untuk menjerat orang...

    ReplyDelete
  4. JAdi orang kaya juga belum tentu bahagia

    ReplyDelete
  5. @irawan : tergantung bagaimana kita menjalaninya
    @fb : setidaknya orang kaya itu lebih bahagia dari orang miskin, dalam Al-kitab juga menyebutkan "Tuhan menginginkan kita Kaya"

    ReplyDelete
  6. Saya suka dengan quote yang ini :

    Masihkah kita hanya mengeluh dan tidak melakukan apa-apa? kini saatnya kita melangkah kedepan, positif thinking, berubah menjadi manusia yang lebih baik! Lets Change The World!!

    mantapp..!!

    ReplyDelete
  7. beneerr!!!! kalo menyesali yang udah-udah kapan bisa maju hiks *ngomong ke diri sendiri*

    ReplyDelete
  8. @deng ipul : sekarang saya malah susah menjalankannya daeng... butuh pencerahan lagi
    @andie : tetep semangat aja
    @danie : masih terus belajar dan

    ReplyDelete

Followers