Ibu, Terimakasih hangat untukmu

Monday, May 16, 2011

24 tahun silam ibu menatapku dengan haru beriring tangis, sebuah tatapan penuh kebahagiaan dengan mata berbinar di kasur putih kamar bersalin, menggendongku untuk pertama kalinya dan berbicara dengan bahasa Ibu penuh kehangatan "nak, ibu dan seluruh umat muslim menyambut kelahiranmu dengan doa nan fitri".

7 tahun silam ibu menangis karena tidak bisa menyekolahkanku lebih tinggi, tapi aku tetap memaksa mendaftar kesana kemari mencari tempat kuliah milik negara, tentunya dengan beasiswa yang direbutkan jutaan pesaing lain. walaupun akhirnya gagal dengan beberapa alasan.


5 tahun yang  silam ibu menangis bahagia penuh syukur karena aku lulus kursus di yayasan 1 tahun  tanpa mengeluarkan  uang sepeserpun dan diterima bekerja disebuah perusahaan. Bahkan sampai membuat syukuran. Tapi ibu kemudian marah ketika gajiku kuhamburkan untuk membeli panci presto sebagai hadiah buatnya, "enggak penting katanya" padahal itu semua hanya ingin membuatmu bahagia bu.

4 tahun silam ibu menangis untuk terakhir kalinya dipelukanku, yang jelas saat itu bukan tangis kebahagiaan ketika terbaring lemah dikamar Almarhum Bapak "nak, maafkan ibu kalo banyak salah ya", "ah ibu nakut-nakuti aja, aku sayang ibu" air mataku luluh bersambut pelukan erat, seperti inikah kehangatan yang ibu beri saat tali pusarku masih basah?

1 malam yang lalu saat ulang tahunmu, ibu datang menembus batas dunia dan menyapaku dalam sekelebat mimpi, memberiku senyum hangat seperti yang dulu kurasakan. Terima kasih ibu, engkau selalu ada di hati anakmu.

You Might Also Like

8 komentar

  1. saya terharu bacanya... :(
    semoga ibu kamu tenang disana,
    lam kenal

    ReplyDelete
  2. nangis bacanya a'
    semoga ibunda bahagia disana, amin3x...

    ReplyDelete
  3. saya merinding bacanya....
    kasih ibu terkenang sepanjang masa...

    ReplyDelete
  4. dalem banget..... 1 yang teringat waktu baca ini.... love you mom....

    ReplyDelete
  5. @kaoskakiungu : terimakasih
    @narti : makasi juga buat mba narti...
    @irawan : akan selalu ada, sudah nempel permanen
    @hanli : i love you, lhoh..

    ReplyDelete
  6. ini udah bikin hujan mendadak dimata..
    kangen ibu ya Slams? sama.. :)

    ReplyDelete
  7. Semoga Ibu tenang di sana yah, Mas...

    ReplyDelete
  8. Keep on fire ya mas. Semoga ibu bahagia melihat mas Slam sekarang dan seterusnya. Amin. Bahagia juga untukmu mas..

    ReplyDelete

Followers