Selamat Jalan (Tari)

Friday, July 10, 2009

Temanku namanya Tari, asal dari solo dan tinggal 1 rumah dengan kakaknya diungaran.

Dia berparas cantik dan dewasa, rambutnya panjang sepinggang terikat dibelakang (kuncir kuda), wajahnya bersih dengan mata yg mirip orang tiong hoa. Dia selalu berpakaian rapi serta sopan layaknya muslimah yang sholehah.

Tiap kali aku bertatap mata, raut mukanya serius, sempat mengira dia angkuh, tapi dimata teman-teman satu kelasnya, dia adalah sosok gadis yang baik dan ramah.

Dia temanku, teman kuliahku, teman satu atap di kampus STEKOM ungaran tapi berbeda jurusan.
Sering kali setiap aku brangkat kerja bersama kakakku, dijalan itu, ditrotoar itu dan jam itu, dia berdiri dengan badan tegap dengan serius melihat ke kanan kearah jalan sedang menunggu mobil jemputan (huh cantik sekali aku berteriak dalam hati). Dia bekerja di Ungaran Sari Garment Karangjati.

Tari mahasiswa D2 Komputer Akuntansi, yang sebentar lagi akan diwisuda. Dan menurut ADM kampus Stekom, bulan Februari ini, dia juga akan melangsungkan pernikahannya.

Pernah dua kali aku berpapasan dijalan seberang gang rumahnya ( jl. sembodo), tepat ditrotoar sebelah kiri dealer Astra.
Waktu aku pulang kerja&hendak berangkat kuliah aku berniat menghampiri dan mengajak berangkat bersama.
Motor aku hentikan menginjak rem depan dan belakang dengan sigap.
Jarak 1 meter didepannya.
Gw : Mb tari,(manggil agak keras) Mau berangkat bareng gak?(*menawarkan dengan tulus ikhlas*)
Tari : (cuma senyum dikit, sambil melambai kecil tanda penolakan) Makasi mas!
Gw : yawdah mba,aku duluan ya (malu-malu bodo) *tancap gas* BRUMMM...
Tari : (cuma senyum dikit, gigi gak keliatan)

Pertemuan yang lain, pas aku hampiri dia, eh malah sudah buru-buru naik Angkot yang lumayan penuh. (hmmm cewe yang mandiri)

Dikelas pun dia juga jarang ngobrol dengan cowo lain.
Tiap pulang kuliah, sudah ada pacarnya yang nunggu dibelakang gerbang siap mengantar pulang samapi ketujuan (kerumah).

Kemarin hari senin aku brangkat kuliah bareng mba Mike, dari pabrik sudah tidak enak. Ternyata sesampainya didepan kampus alun-alun ungaran, ban belakang kempes (KAMPREEET!! BOCOR ALUS).

Dengan rasa dongkol+cape aku balik arah berjalan menuntun motor 10 menit menuju ke depan Ungaran Squere tempat tambal ban. 30menit selese ditambal dan membayar 7 ribu perak.

Sampai kampus jam 7 tepat, yang berarti telat 1jam. Aku naik keatas dan langsung disuguhi materinya Borland Delphi pak Hendrix Virdyant (dosen favorit gw tuch).
Jam 15 menit sebelum pulang siswa akuntansi pada ribut, ramai. (ada apa ini ada apa!?) terdengar ada kabar lelayu

Gw : (bertanya kepad ismi temen akuntansi) mi, ada apa? *bingung*
Is : mb tari akuntansi meninggal kecelakaan dijalan
Gw : siapa?! Tari? Tari yang mana?(bingung+kaget+linglung)
Gw : tari Siapa si?(lupa lupa bingung)
Is : itu lho yang cantik, putih, anak akun rambut panjang (rada khwatir)
Gw : tari? (Gw mikir, putar membackupmemory otak)
Gw : oh dia? Innalillahi wainna lillahirojiun(kaget)

Aku langsung turun ke meja ADM, dan bertanya tentang kebenaran kabar tersebut
Gw : (bertanya sama ADM) mba beneran mba tari meninggal?
ADM : iya, ada temenya yang kasi kabar, dia meninggal kecelakaan waktu mau nyebrang.. (sedih)
Gw : terus sekarang dimana mba?
ADM : sekarang sudah di UGD RS Ungaran (sambil mengenakan jaket putihnya)
Gw : Terus pada mau jenguk gak mba?
ADM : belum tau ni, nanti tunggu dosen juga
Gw : ya udah deh mba, makasi!! (bersiap mengambil backpack)

sambil menunggu teman teman yang keluar gedung, aku bertanya tanya terus ada apa gerangan yang sedang terjadi. Akhirnya temen-temen pada turun dari lantai dua.
Ada teman Akuntansi satu jurusan dengan tari, aku cegat dan aku tanyai


Gw : eh gimana ni? pada mau jenguk kapan?
Gw : tapi katanya masi di RS ni, apa kita kesana aja
Temen : Hmmm tu sudah ada yang langsung keRS.
Gw : Oke deh, tengkyu pren. aku langsung ke RS ajah

Aku bergegas pakai helm standard, dan mengencangkan shiper jaket hitamku,
Aku tarik gas, BREEEMMMM!!!
Untung Lampu Lalulintas lancar, dan sampai di RS ungaran 3menit.
sesampai di tempat parkir, ada 4 temanku yang menyusul dibelakang.

Kita langsung ke Ruang Jenazah, Sesampai di depan ruang jenazah, sudah ada mba Kondriah, dan 2 temen kuliah jurusan akuntansi yang sudah menunggu.

Gw : "ruangannya dimana mba?"(sambil melepas headset yang nyantol di tas)
Kondriah : tu sana lurus aja, lagi disucikan mas (menunjuk ke arah lorong yang remang-remang) *matanya berair, dan keliatan sedih banget*

mba kondirah adalah teman baiknya, dia selalu mengabari (sms) bila ada sesuatu dan tidak bisa berangkat kuliah. Mba Kondriah terlihat sedih banget....
Aku tinggal dia (cewe yang berparas keibuan itu) dan masuk kelorong remang-remang menuju tempat jenazah.

sesampai didepan pintu suasana begitu haru, muram dan sedih, ada 4 orang remaja yang sedang duduk ditangga dan memegang Handphone sedang mengabari kerabatnya, dan salah satunya adalah adik dari mba tari.
ada seorang yang sedang melongok dari pintu dengan jinjit kaki melihat kedalam ruang jenasah dengan wajah sedih. dan beberapa bapak-bapak yang sedang berdiri dan mengobrol, membicarakan kronlogi kejadian kecelakaan naas tersebut...

Bapak A : Itu lho didepan sembodo (bapak dengan kumis tebal, sepertinya saksi mata)
Bapak B : Hmmmm (menggumam sambil memegang dagunya)
Bapak A : kejadiannya jam setengah tujuan pak (dengan tegas)
Bapak B : hmmmmm (masih mengangguk) oh gitu ya pak
Gw : (dalam hati) "oh berarti 10 menitan setelah aku lewat jalan itu"
Bapak A : Tadi katanya dia sedang menyeberang, terus dari belakangnya ada motor SMASH yang menyerempet (sambil memperagakan dengan tangan)
Bapak A : dianya hilang keseimbangan dan berputar-putar
Bapak A : lalu dari arah belakangnya, ada mobil yang menghantam, menabarak dan menghempas, BRUAK!!
Bapak A : dianya keterlempar mas!!!! TERSERET !!! (mempertegas dan mengeraskan suaranya)
Bapak A : terus dari arah berlawanan di seberang jalan, ada Bus Jogja Semarang dengan kecepatan tinggi menyambut badannya yang sudah tak sadar. dan ada suaranya mas "PLOOK"
Bapak A : badan dan lengan kirinya mengelupas menghantam aspal mas, dan kepala bagian atasnya R***K terhantam bus.(gak diceritain terlalu seram)
Bapak B : terus gimana pak (sambil menggelengkan kepalanya)
Bapak A : ya udah, langsung meninggal ditempat..............
bla......bla...... bla............................

Aku tak sanggup mendengar krnologinya, terserempet, terus ditabrak dari belakang, dan terhempas terseret dengan BUS dari arah yang berlawanan dengan kecepatan tinggi. Bahkan tidak ada Bekas pengereman dari ketiga kendaraan tersebut. Aku gak bisa membayangkan bagaiman kondisinya waktu itu.

Dia meninggal di Jalan Sembodo, Gowongan, Ungaran Samping kiri Dealer Astra, ditempat biasa dia menunggu angkot, ditempat biasa aku melihat dia menunggu bus jemputan, tempat yang akan menjadi kenangan untuk orang yang pernah ada dihati orang yang menyayanginya.
Mba Tari yang malang....semoga diterima disisi-Nya. (aku mengelus dada, dan meninggalkan kerumunan bapak-bapak tersebut)

Para Dosen dan teman-teman kampus datang, dan langsung menyalami kakak dari mba tari.
Aku dan teman-teman menunggui hampir 1 jam didepan Ruang Jenasah,
Teman teman dan dosen berdiri disamping kamar, dan mengobrol membicarakan semua hal yang berhubungan dengan Almarhum mba Tari.....

Kondri : padahal tadi dia masi SMS an sama aku lho, gak nyangka kok bisa begini (memegang hape)
Teman Cewe 1 : iya, biasanya juga kalo dia gak berangkat pasti sms aku.. aku jadi takut nyeberang ni!! (sedih, sambil merangkul mba Kondri)
Kondri : tadi itu juga, aku bingung kenapa kok gak SMS aku, (matanya berair)
Kondri : tadi sempet aku telpon 2 kali, bisa masuk si..., tapi kok gak diangkat-angkat!!! aku jadi khawatir ada apa ini??!!!(air matanya jatuh kepipi)
Temen Cewe 2 : iya, gimana dengan Calon Suaminya ya, pasti Shock banget (menunjuk Pria yang sedang duduk ditangga dengan membungkukkan kepalannya)
Teman Cewe 1 : iya, padahal katanya bulan Februari ini dia mau menikah lho....
Temen Cewe 2 : Kasihan ya......

Dari cerita yang aku dengar, banyak sekali yang menyesali kepergian Tari, semuanya tak dapat diduga. Semua kenangan yang ada teringat kembali semasa Tari Masih giat berangkat kuliah dengan seragam kerjanya, tawanya, candanya dan saat dia menekan keyboard komputer diruangan pojok dan membaca teks photocopy materi kuliah masi terbayang dalam kenangan.

1 jam berlalu, jam 21.15 ada SMS dari kakaku yang minta dijemput di LUWES, dan memang dari 30 menit dia SMS tapi tidak terdengar olehku. "dia minta dijemput"
kemudian Aku berpamitan dengan teman-teman mau pamit terlebih dahulu dan menyalami kakak dari Mba Tari

Gw : mba aku pamit dulu ya?! kakakmu minta dijemput
Kondri : Ya mas, (dia masi melinangkan air mata)
Gw : yang tabah ya mba, Itu sudah kehendak yang diatas (sambil menepuk pundak Kondri yang lemas)
Gw : (aku salami kakak mba Tari) mba Saya dan teman-temannya mba tari ikut berbela sungkawa atas kepergiannya mba tari, semoga yang ditinggalkan diberi ketabahan. kita semua sayang dengan mba Tari (sambil menyalami, menggengam tangan dari Kakaknya Mba tari)
Kakak Mb Tari : Makasih mas, (masih terisak-isak dan mengelap hidung dan matanya yang basah)
Gw : saya pamit dulu bu,,(berjalan dilorong yang remang-remang menujut pintu keluar)

Karena setelah menunggu belum selesai disucikan, dan waktu sudah terlalu larut, Semuanya berpamitan pulang. Sekarang hanya tinggal Mba Kondri dan 1 temen cewe yang masi menunggui serta para kerabat dan keluarga yang masi menunggu di ruangan yang remang-remang itu.
Kabar dari Bapak yang menunggui :
Jenasahnya malam ini akan langsung dibawa ke Solo untuk dimakamkan.

Segala sesuatu dialam ini tidaklah kekal.
Ada pertemuan ada perpisahan
Ada awal ada akhir
Dan semua yang hidup pasti akan mati,
Tapi kapan waktunya,hanya Tuhan yang maha tau.
Jadi hargailah setiap waktu, dan setiap pertemuan dengan orang yang kita sayangi



Semua kenangan bersama mba Tari Akan selalu jadi kenangan
Kita Semua menyayangi kamu
Maafkan Segala Kesalahan yang ada
Semoga Mba Tari istirahat dengan Tenang disana
Kita akan Mendoakan agar segala amal dan ibadah mba Tari Diterima Disisi Allah SWT

Selamat Jalan Temanku (Suttari, 7 Januari 2009)


Link Inspirasi terkait:

You Might Also Like

8 komentar

  1. @ ayas : hehehe iya bang ayas, semoga tenang disana. yg ditinggalkan juga tabah

    ReplyDelete
  2. innalillahi wainnailaihi rajiun..semoga arwahnya di terima Allah...keluarga yg ditinggalkan diberi ketabahan, amiinn.
    kok ceritanya bisa teratur gitu...merinding bacanya.

    ReplyDelete
  3. Turut berduka cita ya Slams,.
    Semoga mbak Tari mendapat tempat terbaik di sisiNya

    ReplyDelete
  4. amiinnnnnnnnn.....
    itik maniss.... lan amis

    ReplyDelete
  5. Turut berduka cita ya..memang hidup itu misteri, tak ada yg tahu apa yg akan terjadi detik berikutnya..

    ReplyDelete

Followers